Minim, SDM Pertambangan & Perkebunan

HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI
Lilik Hendrajaya memaparkan minimnya ahli untuk mengelola sumber daya alam.

SEKJEN MIPAnet Indonesia sekaligus Dekan Fakultas Sains dan Matematika Undip, Dr Muhammad Nur DEA mengatakan, masih banyak bidang pekerjaan di Indonesia yang kekurangan tenaga ahli.

"Misalnya perminyakan, pertambangan, dan perkebunan sawit. Sumber daya alam ini tersebar di di Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Gedung ICT Undip Tembalang, Rabu (23/1).

Dia mengajak 60 perwakilan dari 35 PTN/PTS se-Indonesia mengikuti MIPAnet Meeting yang diselenggarakan selama dua hari yakni Rabu (23/1) dan Kamis (24/1) di Undip.

"Ini merupakan forum kerja sama lembaga pendidikan tinggi bidang matematika dan IPA. Kami ingin memperbanyak SDM yang menguasai bidang keilmuan yang masih banyak dikuasai asing," ujarnya.
Menurutnya, kondisi saat ini ironis. Indonesia merupakan negara kaya, namun minim SDM untuk bisa mengelola SDA. Minimnya SDM perminyakan disebabkan banyak faktor.

"Salah satunya perguruan tinggi Indonesia yang menghasilkan ilmuwan perminyakan masih sangat jarang. Terutama untuk Indonesia bagian timur," ujarnya.

Untuk itu, MIPAnet berupaya mengoordinasikan seluruh prodi MIPA dan sains di berbagai perguruan tinggi. "Salah satu solusinya yaitu penyediaan beasiswa studi lanjut bidang perminyakan. Ini untuk memfasilitasi lulusan sarjana perminyakan dan mendidiknya menjadi dosen, dengan disokong Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti)," ujarnya.

Tahun ajaran lalu, 500 orang menerima beasiswa terkait program tersebut. "Pada tahun ajaran ini, ada 1.200 orang yang terjaring. Mereka diharapkan lulus tahun 2016 dan menjadi dosen di seluruh Indonesia," paparnya.

Sementara, Ketua Komisi Pengembangan Sains Dasar Dikti, Lilik Hendrajaya berharap, perguruan tinggi segera membentuk program studi tersebut. "Kami berharap bisa segera memperoleh lulusan dari bidang yang dibutuhkan," jelasnya. (awi/nji)