HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI Sejumlah siswa SMA Ksatrian 1 Semarang tengah mengikuti eskul pramuka. |
Tak hanya ingin berprestasi di bidang akademik, SMA Ksatrian 1 juga ingin unggul di bidang luar akademik. Demikian tekad Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Tri Candra Mucharam MPd
.
SALAH satu kegiatan yang mewadahi kedua bidang tersebut yaitu Ksatrian Science Club (KSC). "Untuk KSC kami sudah berprestasi hingga tingkat nasional," jelasnya.
Kegiatan ini mewadahi siswa dalam hal mengembangkan ilmu pengetahuan. "Siswa yang tergabung dalam KSC sering maju lomba mata pelajaran. Kami sudah sering mengikuti lomba tingkat nasional," paparnya.
Sementara itu, untuk nonakademis yang cukup unggul di bidang olahraga. "Untuk olahraga ini, futsal menjadi salah satu cabang yang memiliki prestasi baik," jelasnya.
Tim futsal dari SMA Ksatrian 1 sudah sering menjuarai lomba hingga tingkat provinsi. "Karena memang untuk nonakademik, yang banyak diikuti olahraga," kata dia.
Hingga saat ini, tidak ada kendala pihak sekolah dalam kegiatan belajar maupun ekstrakurikuler.
Sementara, kegiatan pramuka merupakan kewajiban yang harus diikuti. "Mulai tahun ajaran 2013, pramuka wajib diikuti siswa kelas satu hingga tiga. Kami mengikuti kebijakan pemerintah," ujarnya.
Sejauh ini, pelatih ekstrakurikuler sebagian besar didatangkan dari luar sekolah. "Kami mencari yang benar-benar memiliki keahlian di bidangnya. Karena harapan kami, pelatih bisa memotivasi anak-anak untuk berprestasi," ujarnya.
Dukungan Ortu
Di sisi lain, dukungan orangtua juga cukup baik. "Ada orangtua bermasalah, namun hanya segelintir. Sejauh ini tidak berdampak bagi pelaksanaan pembelajaran," ujarnya.
Namun, ada juga beberapa permasalahan orangtua yang berimplikasi kepada siswa. "Namun, kami berusaha membantu menyelesaikan," jelasnya.
Salah satunya dengan menyediakan konselor untuk siswa. "Kami berusaha mendewasakan siswa melalui keberadaan konselor ini," ujarnya.
Tujuannya agar anak mampu mengatasi gejolak di rumah dan lingkungannya. "Kalau ada siswa yang tidak mengikuti aturan, kami terpaksa mengembalikan kepada orangtuanya," kata dia.
Bahkan, sekolah juga memiliki buku poin yang diberikan kepada masing-masing siswa. "Jika poinnya sudah mencapai 1000, maka anak tersebut dengan terpaksa harus keluar dari sekolah ini," jelasnya.
Kesalahan akan diganjar poin, besarnya berbeda sesuai tingkat kesalahan. "Misalnya telat 50 poin. Kalau poin sudah mencapai 500 kami akan memanggil orangtua untuk diberi penjelasan.Begitu juga jika sudah mencapai 750," paparnya.
Jika siswa yang tidak memiliki kesalahan, dia akan mendapatkan poin plus. "Kami juga akan memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi untuk memotivasi teman bersikap serupa," jelasnya. (awi/nji)
+ komentar + 1 komentar
MH-Com * Master Hitech * Your Path To Success * Visit http://www.mhcom.tk * All Smart People Like It
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.