Home » , , , , , , » Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT) Unnes (upper) Zonder Kemah, Tetap Asyik

Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT) Unnes (upper) Zonder Kemah, Tetap Asyik

Written By Arind on Senin, 22 Agustus 2011 | 10.58

HARSEM/PANJI JOKO SATRIO
Kaharmabigus Masrukhi saat meninjau OKPT di Guslat Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
PRAMUKA identik dengan kemah, api unggun, dan kegiatan alam lain. Tapi Orientasi Kepramukaan Perguruan Tinggi (OKPT) di Unnes ternyata lain. Tak ada kemah, api unggun, mencari jejak, atau morse. Mengapa? Apakah semata-mata karena bertepatan dengan bulan Ramadan?
Selama dua hari mulai kemarin, sebanyak 5.310 mahasiswa baru Unnes mengikuti OKPT. Sebagian peserta adalah mahasiswa jurusan kependidikan yang memang diwajibkan mengikuti, serta mahasiswa nonkependidikan yang ikut dengan sukarela. Kegiatan merupakan gawe Racana Wijaya (tingkat Universitas), namun dilakukan di gugus latih (guslat) di masing-masing fakultas.
Pembina Satuan Pramuka Unnes, Wagiran mengatakan sengaja zonder kemah. "Bahkan, kegiatan kami batasi maksimal pukul satu siang harus sudah selesai," jelas dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) ini.
Acara hari pertama "hanya" ceramah dari beberapa pembicara, di antaranya Ketua Kwarda Jateng Prof S Budi Prayitno dengan tema Aku Bangga Jadi Pramuka.
Selain karena bertepatan dengan bulan Ramadan serta jumlah peserta yang terlalu banyak, juga karena kepramukaan di kampus lebih mengedepankan intelektual dan keorganisasian. "Pramuka Unnes akan diarahkan menjadi pilar konservasi," jelasnya.
Meski zonder kemah, Ketua Harian Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kaharmabigus) Masrukhi menjamin acara tetap asyik. "Pramuka adalah kegiatan fun dan menyenangkan. Jadi semua unsur kegiatan harus didesain secara menyenangkan pula," jelasnya saat meninjau kegiatan di Guslat FBS.
Agar tak kering dari kegiatan outdoor, hari ini akan diadakan berbagai atraksi. "Ada banyak, di antaranya pioneering, outbound, fun games, dan lainnya. Penampilan dari Racana Wijaya dan guslat tiap fakultas," ungkap Masrukhi yang juga Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan ini.
Sementara anggota Mabigus Agus Wahyudin yang juga Pembantu Rektor Bidang Akademik mengingatkan fungsi pramuka sebagai model pembentukan karakter. "Mahasiswa harus punya karakter kuat ketika tampil di masyarakat. Harus menjadi pribadi tangguh, yang bisa dilatih melalui pramuka," ungkapnya saat memberi sambutan di Guslat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Menurut Agus Wahyudin, mahasiswa tak cukup hanya menimba ilmu di kampus dalam bentuk kuliah. "Kuliah adalah paket pembelajaran yang memang wajib dilalui, tapi kualitas individu tergantung pencarian masing-masing mahasiswa," pesannya.
Salah satu peserta, Isyana dari Jurusan PGSD mengaku kegiatan relatif seru. "Seru karena ada yel-yel dan atraksi lain. Apalagi besok (hari ini, red) banyak kegiatan outdoor," jelas mahasiswa asal Ungaran ini. (nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger