Home » , , , , , » SD Mataram Semarang (upper) Cetak Pemain Barongsai Cilik, Pilih Siswa Berfisik Tangguh

SD Mataram Semarang (upper) Cetak Pemain Barongsai Cilik, Pilih Siswa Berfisik Tangguh

Written By Arind on Rabu, 14 September 2011 | 10.42

HARSEM/DOK
Siswa SD Mataram Semarang tengah memainkan atraksi barongsai
TAK gampang memainkan barongsai. Namun di SD Mataram Semarang, kebudayaan khas Tionghoa ini menjadi esktralurikuler (eskul) andalan. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah Endang Susanawati kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Dijelaskan, barongsai merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang diminati banyak siswa.
“Banyak sekali siswa yang ingin mengikuti, namun kami melakukan penyaringan secara ketat. Kami pilih yang fisiknya kuat dan memang benar-benar mau dan ingin ikut. Jangan suka tapi hanya setengah hati,” urainya.
Dijelaskan, tak gampang memainkan barongsai dengan bobot puluhan kilogram tersebut. “Tak hanya barongsai yang kami miliki. Kami juga punya liong atau naga. Untuk memainkan atraksi barongsai dan liong tersebut, kami melibatkan sekitar 40 siswa,” ujarnya.
Karena hanya sedikit sekolah yang memiliki eskul barongsai, pihak sekolah ingin mengoptimalkannya. “Kami sudah menyelenggarakan eskul ini selama beberapa tahun. Setiap tahun, antusiasme siswa masih tinggi,” jelasnya.
Dijelaskan, upaya lain yang dilakukan oleh sekolah agar eskul barongsai dan liong berjalan baik dan menghasilkan atraksi baik, pihak sekolah juga memanggil pengajar dari luar sekolah. “Kami sengaja memanggil pengajar dari luar yang memang profesinya sebagai guru barongsai,” jelasnya.
Selain itu, meskipun anak-anak ini memiliki fisik yang masih kecil, namun sudah berbagai macam atraksi berhasil mereka kuasai. “Di antaranya atraksi mengambil angpau, itu yang pemainnya loncat-loncat sampai tinggi,” terangnya.
Dia juga menjelaskan, tingkat pemahaman siswa cukup baik. “Mesk masih kecil, namun mereka tidak hanya lincah dalam bermain. Pemahaman mereka akan makna budaya barongsai juga tinggi. Itu yang membuat kami salut,” jelasnya.
Perihal fisik yang kuat, dibuktikan ketika rombongan barongsai dan liong ini mengikuti Dugderan beberapa waktu lalu. “Rute karnaval kan jauh sekali. Padahal sepanjang perjalanan mereka tidak berhenti menari,” kata dia.
Dijelaskan pula, antusiasme dan prestasi tersebut merupakan hasil dari fasilitas yang dipenuhi sekolah. “Seperti alat barongsai dan liong, ini tergolong baru semua. Kami mendapatkan bantuan dari pihak luar yang peduli pendidikan,” kata dia.
Dirinya menjelaskan, untuk sekali tampil, biaya operasional yang harus dikeluarkan sekolah sekitar Rp 1 juta. “Namun dana yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang diperoleh siswa,” kata dia.
Mengenai kendala, hingga saat ini tidak ada kendala yang dihadapi oleh sekolah. “Tidak ada kendala. Hanya saja setiap mau pentas, kami harus meminjam seragam ke SMP Mataram,” pungkasnya. (aris wasita widiastuti/nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger