Home » , , , , , » TK Mataram Semarang (upper) Piawai Tari Tradisional, Lincah Joget Dolanan

TK Mataram Semarang (upper) Piawai Tari Tradisional, Lincah Joget Dolanan

Written By Arind on Kamis, 15 September 2011 | 10.55

HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI
Siswa TK Mataram Semarang saat mengadakan pentas seni
Oleh Aris Wasita Widiastuti

Yang belum tahu mungkin mengira mayoritas siswa TK Mataram merupakan etnis Tionghoa. Padahal sekolah itu tersemai pembauran multietnis. Bahkan banyak siswa yang mahir tari Jawa.

MESKI usia masih belia, sudah banyak siswa TK Mataram Semarang yang piawai mementaskan tari tradisional. Kepala TK Pusakawati mengatakan, ekstrakurikuler tari di sekolahnya sudah kerap mengikuti lomba hingga tingkat kota. “Kami sudah sampai tingkat kota. Bahkan belum lama berhasil menyabet juara III lomba di tingkat Kota Semarang,” jelasnya kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Tari tradisional dan dolanan yang sudah dikuasai siswa TK Mataram antara lain jaranan, numpak sepur, salamku, penguin, tari tangan-tangan, barisan musik, serta sapu tangan. “Saat melatih kami juga tak menghadapi kendala. Karena daya tangkap anak-anak cukup baik,” kata dia.
Meskipun porsi latihan lebih condong tarian dolanan anak, namun siswa juga senang belajar tari tradisional. “Bahkan mereka kadang minta dilatih tarian tradisional. Padahal tari tradisional relatif lebih sulit gerakannya,” terangnya.
Pada tingkat kecamatan, kelompok tari dari TK Mataram ini sudah sering mendapatkan juara. “Kalau di tingkat kecamatan, kami sudah sering mendapatkan juara I. Untuk itu kami juga berhak mengikuti lomba di tingkat kota,” kata dia.
Dijelaskan, jika kelompok tari dari TK Mataram ini akan tampil mengikuti perlombaan di tingkat kota atau lainnya, biasanya pihak sekolah akan memanggil pengajar tari dari luar sekolah. “Sifatnya untuk menyempurnakan gerakan tarian anak-anak. Namun kalau untuk latihan setiap minggunya, kami mengandalkan guru setempat,” paparnya.
Dijelaskan, untuk mengikuti lomba tari, biasanya siswa yang dilibatkan campuran siswa TK kelompok A dan kelompok B. “Namun juga tergantung syarat lomba. Kalau harus kelompok A atau kelompok B saja yang mengikuti, ya kami menyesuaikan,” ujarnya.
Dijelaskan pula, hingga saat ini tidak ada kendala berarti dalam mengajar para siswa. “Seperti yang saya utarakan tadi, daya tangkap siswa cukup baik. Jadi kami tidak butuh waktu lama untuk mengajari mereka,” jelasnya.
Namun demikian, bukan berarti tidak ada masalah sama sekali. “Kendala yang dihadapi paling kostum kalau mau pentas. Kadang siswanya mau ikut, tapi orangtua tidak punya uang untuk sewa kostum. Sebaliknya, orangtuanya ngebet dan siap menanggung biaya, tetapi anaknya malah mejen,” candanya. (nji)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger