11 Hari Ujian Praktik, SDIT Bina Amal

UJIAN PRAKTIK: Para siswa SDIT Bina Amal kelas lima mengikuti ujian praktik Bahasa Arab.
(harsem/aris wasita widiastuti)

SEMARANG- Karena mata pelajaran yang cukup banyak, SDIT Bina Amal melaksanakan ujian praktik hingga 11 hari, mulai tanggal 21 hingga 31 Mei. Ketua panitia UAT (Ulangan Akhir Tahun), Nur Atika Lutfiana mengatakan, sekolah diberikan kewenangan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk menyelenggarakan ujian tanpa harus mengikuti jadwal dari dinas.

“Lagi pula kami juga ada muatan lokal (mulok) sekolah dan dari dinas, untuk itu mata pelajaran kami memang lebih banyak,” ujarnya kepada Harsem saat ditemui di sela kegiatan ulangan, kemarin.

Dijelaskan, salah satu mata pelajaran yang berbeda dengan sekolah lain yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI). “Ada beberapa materi yang kami praktikkan, dan itu tidak dilakukan di sekolah lain,” jelasnya.

Untuk materi PAI di antaranya Bahasa Arab, Quran Hadist dan Fiqih. Dikatakan, untuk Bahasa Arab, para siswa praktik membuat kalimat dan menulis dengan menggunakan Bahasa Arab serta memperkenalkan diri dengan Bahasa Arab.

Sedangkan untuk Quran Hadis yaitu hafalan surat pendek. “Namun untuk latihan, setiap hari kami memberikan waktu 15 menit untuk para siswa agar hafal satu ayat dalam Alquran. Karena target kami saat mereka lulus sudah harus hafal satu juz,” jelasnya.

Untuk fiqih, para siswa praktik beribadah, yaitu wudhu dan sholat. Sementara itu, untuk mata pelajaran lain, misalnya IPA, juga ada praktiknya. “Untuk praktik IPA, para siswa akan kami ajak untuk membuat tempe dan mencairkan coklat batang,” ujarnya.

Setelah ulangan praktik, para siswa dari mulai kelas satu hingga kelas lima yang berjumlah sekitar 470 siswa akan mengikuti ujian tertulis mulai tanggal 7 hingga 14 Juni. “Namun sebelumnya yaitu tanggal 4 hingga 5 Juni siswa kelas tiga akan mengikuti ujian kompetensi dasar,” jelasnya.

Sementara itu, dalam ulangan praktik ini, jadwalnya sesuai pelajaran sehari-hari. “Jadi tidak ada jadwal baru, kalau waktunya yang lama karena memang masing-masing kelas terdiri dari tiga rombongan belajar,” jelasnya.

Pada ulangan tersebut, ada dua guru yang terlibat secara langsung. “Satu guru dari guru mata pelajaran, yaitu dia yang memberikan ulangan, sementara satu guru lagi yaitu wali kelas, sifatnya mendampingi para siswa. Namun tidak boleh mengganggu ulangan,” ujarnya. (awi/15)