Home » , , , , , » Mahasiswa Undip Unjuk Rasa Tolak Tarif Tunggal

Mahasiswa Undip Unjuk Rasa Tolak Tarif Tunggal

Written By amoy ya annisaa on Senin, 04 Juni 2012 | 13.43

TOLAK TARIF TUNGGAL: Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berunjuk rasa menolak tarif tunggal masuk perguruan tinggi, Jumat (1/6). Kebijakan nasional yang mulai diterapkan tahun ini oleh 60 penguruan tinggi negeri se-Indonesia itu dinilai memberatkan mahasiswa. (61)

SEMARANG- Mahasiswa menolak kebijakan Universitas Diponegoro (Undip) menerapkan tarif tunggal masuk perguruan tinggi yang mulai diterapkan tahun ini. Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Undip Menggugat, Jumat (1/6), berunjuk rasa di Kampus Tembalang.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip Reza Auliarahmah meminta kejelasan sikap Rektor Undip melalui pernyataan yang promahasiswa. Karena itu, mahasiswa meminta rektor menandatangani pakta integritas berisi penolakan tarif tunggal. Rektor juga diminta menegosiasikan besaran tarif atau minimal menunda pelaksanaannya.

''Tuntutan kami sampaikan agar mahasiswa baru memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri. Sebab,  kejelasan landasan hukum penerapan tarif tunggal juga belum diketahui secara luas,'' ujarnya, kemarin.

Info yang diperoleh BEM, nominal tarif tunggal dikembalikan pada universitas masing-masing. Fakultas Teknik, misalnya, biaya pendidikan per semester bisa mencapai Rp 7 juta. Sementara Fakultas Kedokteran Rp 20 juta.

Menyikapi hal itu,  Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi mengatakan, tarif tunggal merupakan kebijakan nasional dan akan diterapkan 60 perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia. Kebijakan tersebut untuk menepis pandangan masuk perguruan tinggi semakin mahal. Implikasi dari penerapan tarif tunggal adalah penghapusan sumbangan-sumbangan pengembangan institusi yang selama ini diterapkan melalui jalur masuk ujian mandiri.

Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Program beasiswa bidik misi misalnya, tahun ini Undip mendapat kuota 600 mahasiswa akan diajukan menjadi 1.600 mahasiswa.

''Sampai tahun lalu, kami membantu 1.670 mahasiswa melalui beasiswa bidik misi berupa pembebasan uang kuliah dan pemberian bantuan biaya hidup,'' ungkapnya.

Sudharto tidak sependapat terhadap penolakan tarif tunggal. Sebab biaya pendidikan yang dikeluarkan mahasiswa pada dasarnya sama, hanya dibagi selama delapan semester. Pihak kampus, lanjutnya, akan mengajukan pada Pemerintah agar tarif tunggal bisa dijangkau mahasiswa. Dia belum bisa menjelaskan berapa nominal tarif tunggal. Sebab, besaran tarif masih dibahas oleh rektor-rektor se-Indonesia, Minggu (3/6) besok di Bandung.

''Misal biaya masuk FISIP SPP per semester Rp 750.000, PRKP per semester Rp 250.000, SPI Rp 2 juta dan SPMP Rp 15 juta. Tahun ini akan digabung dan dibayarkan menjadi delapan semester, dengan besaran sekitar Rp 3 juta-Rp 4 juta/semester,'' tandasnya. (J9-61-JBSM/11)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger