Toha: Butuh Kesabaran

Toha (HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI)

SEMARANG- Selalu mendapatkan tantangan baru. Demikian dikatakan oleh salah satu guru SDN Dadapsari, Toha kepada Harsem saat ditanya mengenai keasyikannya sebagai pengajar.

“Bagi saya itu juga termasuk tantangan, salah satunya yaitu yang dihadapi setiap tahun selalu berubah,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini. Hal yang baru tersebut di antaranya sifat para siswa yang berbeda hingga kecerdasan dan kenalakan yang tidak sama dari masing-masing siswa. “Ini membutuhkan kesabaran dari guru,” jelasnya.

Namun demikian, hal yang membahagiakan di saat melihat keberhasilan para siswa. “Senang sekali kalau ada siswa yang mendapatkan nilai baik, serta prestasi yang baik di luar sekolah,” jelasnya.

Selain itu, setiap saat bisa melihat kelucuan-kelucuan yang dihadirkan oleh para siswa menghadirkan keasyikan tersendiri baginya. “Karena saya termasuk guru yang dekat dengan siswa,” jelas pria kelahiran Jepara, 15 Maret 1967 ini.

Apalagi, di sekolah tersebut diterapkan metode mengesak. “Jadi metode ini yaitu guru mengikuti kelas siswa. Jadi saya guru kelas lima, namun ketika siswa naik kelas enam maka saya mengikuti mereka. Untuk yang kelas lima baru diajar oleh guru lain,” urainya.

Metode ini sangat bermanfaat untuk sisi psikologis siswa. “Karena saat duduk di kelas enam kan mereka harus segera bersiap menghadapi UN. Jadi untuk meringankan beban mereka, para siswa ini tidak perlu beradaptasi dengan guru yang baru,” ujarnya.

Selain itu, KBM juga berjalan lebih efektif. “Jadi saat mulai mengajar kelas lima, guru yang bersangkutan sudah memiliki tanggung jawab untuk UN mendatang. Jadi ngajarnya nggak mungkin setengah-setengah. Karena ini kan berhubungan,” ujarnya.

Metode tersebut, terbukti bisa membawa SDN Dadapsari selalu masuk lima besar untuk tingkat UPTD Pendidikan Kecamatan Semarang Utara. (awi/15)