Home » , , » PR I Unnes Raih Doktor

PR I Unnes Raih Doktor

Written By Sena on Rabu, 15 Agustus 2012 | 11.07

 RAIH DOKTOR: Pembantu Rektor Bidang Akademi Unnes berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi di Undip Semarang seusai ujian disertasi terbuka di Gedung Pascasarjana Undip, Senin (13/8) (HARSEM/JBSM/ANGGUN PUSPITA)

SEMARANG- Dalam kerangka teori keagenan, konflik akan bisa terjadi antara manajemen atau pengelola perusahaan dan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Untuk menghindari konflik, dapat diredam dengan berbagai cara, di antaranya sebagian saham turut dimiliki oleh manajemen atau pihak institusional luar, baik perbankan dan lembaga keuangan.
 
Hal itu disampaikan Agus Wahyudin, promovendus Doktor Ilmu Ekonomi Undip Semarang pada ujian disertasi terbuka di Gedung Pascasarjana Undip, Senin (13/8). Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini mengatakan, dalam kerangka teori keagenan konflik bisa terjadi karena manajemen mementingkan kepentingan diri sendiri dalam rangka mendapatkan gaji atau bonus tinggi. 

Sementara pemegang saham, berorientasi pada keamanan perusahaan jangka panjang dan nilai perusahaan semakin naik dalam pandangan mereka. 
 
''Langkah untuk meredam konflik ini dipandang penting agar perusahaan tumbuh berkembang dan nilai perusahaan akan naik. Dan indikator untuk meredam konflik keagenan ini salah satunya dengan hutang. Artinya, kalau hutang pada posisi terkendali dan tidak berisiko, maka kedua hubungan ini tidak akan terjadi risiko,'' jelas lelaki kelahiran Batang 12 Agustus 1962 ini.
 
Pada sidang yang diketuai Prof Sudharto P Hadi yang juga Rektor Undip, dan dipromotori Prof M Safruddin itu, Agus menerangkan, konteks penelitian seperti itu memang sudah banyak. 

Namun pada penelitiannya yang berjudul ''Pengaruh Ownership Structure Terhadap Debt Policy Dengan Prinsip-prinsip Corporate Governance sebagai Variabel Intervening'' ini dirinya hendak menghadirkan model di tengah-tengahnya. 

Yakni, antara kepemilikan manajerial dan kepemilikan instutisional terdapat variabel mediasi yaitu good corporate governance agar hutang pada posisi aman.
 
''Konflik bisa direda secara signifikan dengan good corporate governance, utamanya melalui transparansi dan responsibiliti sebagai mediasi. 

Dan ini penting untuk diperhatikan di perusahaan agar hutang dapat terkendali dengan baik,'' kata suami dari Rakhmawati itu.
 
Dari sisi lain, dirinya yang menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik Unnes ini mengaku, selain dalam perusahaan good corporate governance juga sangat baik diterapkan di universitas. 

Namun dengan istilah good university governance atau universitas yang menerapkan prinsip tata kelola yang baik, transparan, akuntable, responsibility, independen, dan fair.
 
Pada pengumuman yudisium, mantan Ketua Badan Pekerja Senat Unnes yang sebelumnya menyelesaikan S2 di Ilmu Ekonomi dan Akuntansi di Universitas Padjajaran Bandung ini berhasil memperoleh gelar Doktor Ilmu Ekonomi dengan predikat sangat memuaskan dan IPK 3,73. (K3/JBSM/15)  

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger