Mahasiswa Undip berfoto bersama usai meraih juara di ajang karya tulis ilmiah tingkat Jawa Tengah dan DIY yang diselenggarakan Fakultas Pertanian UNS baru-baru ini. |
Mereka menyajikan karya tulis berkenaan manfaat batako terbuat dari jerami yang ramah lingkungan (bajigur).
Menurut Ketua Tim Sigit Arrohman penyajian karya tulis didahului penelitian lumayan panjang.
"Judul karya ilmiah kami seutuhnya adalah Batako Jerami Ramah Lingkungan Fotokatalis Nano Tio2, Dari Limbah Jerami Serta Lumpur Merapi Sebagai Biomaterial Sebagai Peningkatan Ecoenviront di Magelang, Jawa Tengah . Karya tulis ini mengangkat konsep anyar batako jerami ramah lingkungan, tuturnya dalam rilis yang diterim, kemarin.
Para peneliti muda Undip, merasa banyak limbah erupsi Gunung Merapi dan jerami yang terbuang secara percuma. Padahal bila dikelola dengan baik potensinya besar untuk menambah pendapatan warga. Riset kemudian dilaksanakan para mahasiswa Undip.
Alhasil mereka menemukan metode Bajigur Fotokatalis Nano Tio2. Konsep ini memiliki keunggulan mengurangi penggunaan semen. Bahan perekat semen bahkan digantikan silika dari jerami maupun lumpur Gunung Merapi. Masih ditambah dengan teknologi nanosilika, kekuatan batako semakin sempurna.
Sigit mengakui proses seleksi sangat ketat. Dalam tahap final mereka bahkan diwajibkan membawa alat peraga serta MMT untuk keperluan presentasi. Waku presentasi berdurasi 10 menit dilanjutkan dengan 20 menit tanya jawab.
Proses seleksi yang panjang, akhirnya didapatkan 9 finalis yang berhasil lolos ke tahap final. Sembilan tim itu terdiri dari enam universitas, salah satunya adalah dari Undip, UGM, UNY, UNS,UAD, UMY. Enam universitas dengan komposisi dua tim dari Undip, satu tim UGM, dua tim UNY, satu tim UMY, dua tim UAD, dan satu tim UNS.
Hasil seleksi menunjukkan tim Undip mendapat nilai bagus. Mereka dinyatakan sebagai juara II. Kompetisi ini menjadi tonggak Undip memiliki potensi yang besar menuju Universitas Riset 2020. Kedepannya bajigur juga akan mampu menjawab tantangan pertumbuhan pembangunan yang tinggi dengan mengurangi penggunaan semen.
Selain itu menjadikan sumber potensi jerami dan Lumpur Merapi sebagai salah satu sumber penghasilan masyarakat. Tak kurang mahasiswa mempersilahkan investor asing untuk bekerjasama dalam penelitian ini dan pengembangannya. (H41/SMNetwork/njs)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.