Home » , , , , » Biarkan TV Lokal Berkembang Alamiah

Biarkan TV Lokal Berkembang Alamiah

Written By amoy ya annisaa on Rabu, 30 Mei 2012 | 13.17


TV LOKAL: Para pembicara seminar memaparkan pentingnya konten lokal dalam siaran televisi, pada seminar di Undip kemarin
(HARSEM/DOK)

SEMARANG-Biarkankan TV lokal (daerah) berkembang secara alamiah. Demikian dikatakan anggota panja (panitia kerja) penyiaran, Ishadi SK saat mengisi seminar bertajuk ‘Membangun Penyiaran yang Ideal dan Realistis’, kemarin. Dalam seminar, dia mengkritisi kebijakan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang menerapkan aturan berlebihan mengenai tontonan yang disiarkan televisi.

Mengenai kebijakan televisi berjaringan untuk menyajikan tontonan bermuatan lokal, dia mengatakan sudah mulai dilakukan sejumlah TV nasional. “Sudah banyak TV nasional yang memiliki TV lokal,” jelasnya dalam seminar yang diadakan Magister Ilmu Komunikasi Undip ini.

Dikatakan, hingga saat pun perkembangannya cukup baik. “Meskipun untuk ukuran lokasi, broadcaster yang ada di dalamnya serta fasilitas masih tergolong sederhana, namun perkembangannya cukup baik,” ujarnya.

Dikatakan, memang untuk waktu tayang, masih ada sejumlah TV lokal yang belum memiliki aturan pasti. “Tapi paling tidak sudah ada niat untuk mengembangkan,” tambahnya.

Namun dia berharap perkembangan berjalan wajar. “Tidak melalui pemaksaan untuk mereduksi TV nasional,” ujar komisaris Trans TV ini.

Untuk Trans TV sendiri, hingga saat ini masih aktif untuk mengirimkan tim untuk liputan di daerah. “Ada beberapa acara yang untuk liputannya dilakukan di daerah-daerah. Di antaranya Jejak Petualang, Laptop Si Unyil, Jelajah dan beberapa program lain. Ini yang mungkin luput dari perhatian KPI,” ujarnya.

Dikatakan pula, hingga saat ini pihaknya memiliki 40 koresponden dari sejumlah daerah di Indonesia. “Beberapa koresponden sedemikian aktif sehingga banyak menyumbang kegiatan dan acara yang bersumber dari materi lokal,” ujarnya.

Sementara, pihak KPI yang diwakili oleh Budi Sudaryanto mengatakan, saat ini banyak acara di televisi yang sudah mengalami pergeseran. Dikatakan, penyiaran justru berubah menjadi lahan industri basah.

Dikatakan, pergeseran peran media penyiaran menuntut dikembangkannya undang-undang penyiaran untuk menjaga daya jangkaunya terhadap persoalan kontemporer. Ketua KPID Jawa Tengah ini mengatakan, pada dasarnya televisi besar di Jakarta tidak terlalu peduli perkembangan di luar daerah. Untuk itu diharapkan ada siaran televisi berjaringan.

Salah satu TV nasional yang sudah melakukan yakni SCTV. Dengan siaran lokal, misalnya Surabaya. Pada siaran ini, hanya daerah wilayah Surabaya saja yang bisa menikmatinya. Materi berita yang disajikan juga seputar Surabaya. (awi/16) 

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger