Home » , , , » Dukung Perubahan untuk Kemajuan Indonesia

Dukung Perubahan untuk Kemajuan Indonesia

Written By amoy ya annisaa on Kamis, 24 Mei 2012 | 14.17

Letjen TNI (purn) Kiki Syahnakri (berkacamata) saat jumpa pers usai seminar
(HARSEM/ARIS WASITA WIDIASTUTI)


SEMARANG-Properubahan untuk kemajuan Indonesia, demikian janji Letjen TNI (purn) Kiki Syahnakri dalam acara Konsolidasi Keindonesiaan di Gedung Fisip Undip Tembalang, kemarin.

Dia mengatakan, mengacu pada keadaan aktual, banyak kejadian yang menggambarkan bidang politik di Indonesia masih kacau. “Misalnya pembakaran kantor bupati di Mesuji, kekerasan kelompok di Solo. Ini turbelensi politik,” tegasnya.

Sedangkan di bidang ekonomi, belum lama ini ada pemberitaan mengenai Bank Danamon menjual 67,3 persen sahamnya kepada pihak asing. “Sebelumnya, sudah banyak bank yang melakukan hal demikian,” jelasnya.

Dikatakan, Undang-undang Perbankan memperbolehkan kepemilikan asing sampai 99 persen. “Padahal undang-undang yang membuat legislatif dan yudikatif,” kata dia.

Dikatakan, kiblat bangsa Indonesia yang mestinya Pancasila sudah bergeser ke liberalisme. “Kalau pancasila berbicara masalah kooperasi, kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong. Sedangkan liberalisme berbicara mengenai kompetisi,” jelasnya.

Bahkan, yang lebih parah lagi, ada UU nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Menyebutkan hak guna usaha untuk perusahaan asing diberikan selama 95 tahun dan bisa diperpanjang di muka 65 tahun. “Diperpanjang dimuka maksudnya izin keluar sudah sekalian dengan perpanjangannya. Setelah itu bisa diperpanjang lagi selama-lamanya 35 tahun,” urainya.

Dikatakan, berarti selama 195 tahun kekayaan alam Indonesia di antaranya batu bara, emas, perkebunan dan lain sebagainya dengan permodalan di atas 95%, dikeruk oleh pihak asing. “Jadi bagaimana nanti anak cucu kita, ini seharusnya menjadi tanggung jawab kita semua. Maka perlu perubahan,” jelasnya.

Dikatakan, resistensi untuk melakukan perubahan masih cukup kuat. “Untuk itu ke depan  harus ada sosialisasi dan konsolidasi keindonesiaan, supaya kekuatan pendorong perubahan menjadi besar,” jelasnya.

Sementara, CEO United Balimuda Corp Heppy Trenggono mengatakan, masyarakat perlu membangkitkan sentimen. “Maksudnya sudah mulai berpikir, ini barang yang dibeli asli Indonesia atau tidak. Dengan demikian hal ini juga akan memberikan pemahaman kepada anak-anak, bahwa sumber daya alam perlu dikuasai juga,” papar pencetus gerakan beli Indonesia ini.

Sejumlah tokoh nasional turut hadir dalam acara. Di antaranya Letjen Purn Soeryadi, mantan gubernur Jawa Tengah, Soewardi dan Rektor Undip, Prof Sudharto P Hadi. (awi/16)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger