Home » , , , , , » Mahasiswa Unnes Hidupkan Kuda Lumping

Mahasiswa Unnes Hidupkan Kuda Lumping

Written By amoy ya annisaa on Kamis, 09 Agustus 2012 | 10.14

KUDA LUMPING: Empat mahasiswa Unnes mengembangkan kesenian daerah yakni teater Kuda Lumping. (HARSEM/UNNES.AC.ID)

 
SEMARANG- Kembangkan teater Kuda Lumping, empat mahasiswa Unnes  sabet juara pertama Pimnas 2012 kategori program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat.

Demi mengangkat potensi daerah di Desa Baran Dukuh Lor, Kabupaten Semarang, empat mahasiswa Unnes mengembangkan kesenian daerah yakni teater Kuda Lumping.

Mereka adalah Ayu Fitriani, Dani Ardiyawan, Guruh Tri Utomo dan Uswatun Hasanah. Karena kepeduliannya terhadap kesenian daerah, mereka berhasil meraih juara pertama Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2012 kategori program kreativitas mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat.

Ayu mengatakan, Kuda Lumping sendiri merupakan kesenian lama di Kabupaten Semarang. “Tapi sudah lama vakum, jarang ada yang memainkannya,” jelasnya. Untuk itu, dirinya bersama tiga rekan yang lain berusaha untuk menghidupkan kembali tradisi yang bersifat menghibur tersebut. “Kami berinisiatif untuk memodifikasi kesenian Kuda Lumping konvensional dengan sentuhan teatrikal,” jelasnya.

Tujuannya bisa menambah nilai jual pada kesenian tersebut. “Dengan begini, Kuda Lumping kesannya tidak lagi mistis, namun lebih bermuatan kesenian. Juga ada cerita yang diangkat,” jelasnya.

Karena, selama ini kesenian Kuda Lumping jarang dimainkan dengan membawakan sebuah cerita. “Sejauh ini kami sudah mulai melatih warga sekitar, terutama anak-anak dan warga sekitar untuk memainkan kesenian ini,” jelasnya.

Kegiatan tersebut sudah berlangsung selama dua bulan lalu. “Agar lebih mudah bagi kami untuk melakukan pendekatan dan sosialisasi dengan warga sekitar, kami didampingi oleh sejumlah sesepuh desa,” kata dia.

Dipilihnya, anak-anak dan remaja dengan tujuan agar ada regenerasi untuk memainkan kesenian ini. “Namun begitu, kami tetap minta didampingi oleh para sesepuh atau tokoh desa agar kesenian ini tidak hilang rohnya,” terangnya.

Sejauh ini, antusiasme masyarakat dalam bermain teater kuda lumping cukup besar. “Pada tanggal 15 April lalu, kami sudah pentas perdana di desa tersebut, ada 70 warga yang ikut ambil bagian dalam memainkan kesenian ini,” urainya.

Tak hanya itu, kalangan pemerintah pun menyambut dengan baik adanya kesenian ini. ”Pementasan perdana itu dihadiri berbagai kalangan terkait, terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat. Kami berharap pemerintah daerah menjadikan Desa Baran Dukuh Lor sebagai desa wisata,” tegasnya.

Desa Baran Dukuh Lor sendiri memiliki banyak potensi yang layak dikembangkan untuk pariwisata, seperti kerajinan ronce melati, pembuatan ornamen jaran kepang, dan batu bata. (awi/15)

Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger