Home » , , » Banjir Belum Surut, Banyak Siswa Tidak Masuk

Banjir Belum Surut, Banyak Siswa Tidak Masuk

Written By arnoldy septiano on Kamis, 17 Januari 2013 | 09.09

HARSEM/CUN CAHYA
Dua anak tengah bermain di halaman SDN Muktiharjo Lor yang masih tergenang.


Hingga kemarin banjir belum sepenuhnya surut. Sejumlah sekolah masih tergenang air. Meski sekolah tidak kibur, namun sejumlah siswa memilih tidak masuk.

GENANGAN air masih terlihat di sejumlah sekolah di Kecamatan Semarang Utara, Pedurungan, Genuk, dan Gayamsari. Salah satu sekolah yang masih tergenang tinggi adalah SDN Kuningan 04.

Hingga kemarin, ketinggian genangan sekitar 15 cm, atau turun sekitar 25 cm dari sehari sebelumnya. "Kemarin (Selasa, 15/1) air masuk ke beberapa kelas dan ruang ibadah. Hari ini pelajaran biasa," kata Kepala Sekolah Indarsih Yuliati.

Di Pedurungan dan Gayamsari, kondisinya serupa. Seperti di SD Kalicari 01 Jalan Supriyadi Pedurungan, bisa dipastikan tiap kali hujan datang dengan intensitas deras, sekolah tersebut selalu dilanda banjir.

Ketinggian air yang mencapai hampir setengah meter membuat sejumlah guru tidak bisa pulang membawa sepeda motornya karena terendam banjir.

Sementara di Gayamsari di SD Sawah Besar 02, air bah yang menggenangi halaman sekolah sudah surut. Akan tetapi, banyak siswa tidak masuk sekolah karena akses menuju sekolah putus karena tempat tinggal mereka dilanda banjir.

''Rata-rata siswa yang tidak masuk 10-15 anak per kelas. Penyebabnya, karena akses ke sekolah terhalang banjir,'' kata Kepala SD Sawah Besar 01, Tri Hariyanti.
Susahnya ke sekolah diakui Yono Suharno warga Dempel Lor Pedurungan. Demi mengantar sekolah putranya, Chahya Satria (8), menggunakan sepeda. Itu pun butuh perjuangan karena harus melewati genangan.
''Pas hujan, Selasa (15/1), anak saya libur karena jalan menuju seiolah terhalang banjir. Hari ini (kemarin,-red) saya antar menggunakan sepeda,'' tuturnya.

Memilih Nyeker
Di SD Kaligawe juga banyak siswa tidak masuk. Karena air setinggi 50 meter masih menggenangi sekolah di Jalan Tambakan itu.  Adapun siswa yang masuk, memilih nyeker atau menggunakan sandal.
Di SDN Muktiharjo Lor, guru memulangkan siswa lebih awal. Kepala Sekolah Jumadi mengatakan, pihaknya sengaja memulangkannya lebih awal karena banjir mengganggu KBM.

Banjir sudah menggenangi sekolah tersebut sejak dua hari lalu. “Belum surut airnya. Di dalam kelas, ketinggian air sekitar mata kaki. Tapi kalau yang di luar kelas, genangannya dalam, lebih dari 50 cm,” paparnya.

Namun banjir tidak sampai merusak benda-benda yang ada di sekolah. “Tidak merusak data-data sekolah, karena memang kami sudah siaga sebelumnya,” jelasnya.

Dikatakan, sekolah tersebut memang sudah menjadi langganan banjir. “Setiap tahun begini, semoga secepatnya surut, karena kondisi ini sangat mengganggu KBM. Semoga tidak perlu meliburkan siswa,” jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah menghubungi UPTD Pendidikan Kecamatan Genuk dan Dinas Pendidikan Kota Semarang terkait kondisi banjir ini. “Kami sudah melaporkannya, dan memang banyak sekolah lain mengalami nasib yang sama,” paparnya. (K3, H81-SM Network, awi/nji)
Share this article :

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger