HARSEM/ARIS WASITA
WIDIASTUTI
Bambang Triono
|
WACANA pemerintah
untuk menghapuskan mata pelajaran bahasa Inggris dari kurikulum jenjang
pendidikan sekolah dasar (SD), mengundang pro dan kontra masyarakat. Menurut
Rektor IKIP Veteran Semarang, DR Bambang Triono, pihaknya setuju penghapusannya
bahasa Inggris dari kurikulum
“Ya lebih baik dihapus, karena bahasa Inggris belum
dijadikan bahasa sehari-hari,” kata dia kepada Harsem, baru-baru ini.
Apalagi untuk tingkat SD, materi yang diajarkan pada bahasa
Inggris baru itu-itu saja. “Paling diajari pengenalan huruf, warna, nama buah,
nama binatang. Belum mencapai ke kemampuan komunikasi,” kata dia.
Untuk kemampuan tersebut, anak sekolah bisa diajarkan
orangtua masing-masing. “Selain itu mereka juga bisa belajar dari
lingkungannya. Bahkan banyak dari mereka yang tahu kata-kata dalam bahasa
Inggris melalui televisi,” ujarnya.
Akan lebih baik jika untuk saat ini dihapuskan terlebih
dahulu. “Supaya anak-anak bisa konsentrasi mempelajari bahasa ibu, yaitu bahasa
Indonesia,” kata dia.
Selain itu, penting juga untuk menambah mata pelajaran
bahasa Jawa. “Malah seharusnya diprioritaskan, karena lingkungan mereka di
Jawa,” kata dia.
Menurutnya, saat ini banyak anak muda tidak bisa menggunakan
bahasa Jawa dengan baik dan benar. “Mereka tidak paham lagi. Untuk itu akan
lebih bagus lagi kalau bahasa Jawa tetap diterapkan di perguruan tinggi,”
urainya. (awi/nji)
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.