Assalamu'alaikum wr wb hay guys,,, Nama saya Gustiarsih Kusumaningtyas, biasa di panggil Tyas, namun banyak juga yang memanggil saya Gusti,,, terserah kalian aja deh mau manggil apa, tap ...

Read more »

NUR CAHYANI DESY PERMATASARI  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh :D Hello, nama saya Nur Cahyani Desy Permatasari biasa dipanggil Tata atau Mita. Berasal dari SMK Negeri 11 (Gra ...

Read more »

Assalam'ualaikum wr.wbPertama-tama saya Nur Rochkimatul Aminin siswa dari SMKN 8 Semarang mengucapkan banyak terima kasih kepada Harian Semarang, karena telah di izinkan buat bisa magang disini ...

Read more »

Vera Dwi Veronika :-D Assalamu'alaikum wr.wb Perkenalkan nama saya Vera Dwi Veronika biasa di panggil vera. Saya dari SMKN 8 Semarang, sudah hampir 2 bulan saya magang di Harian Semarang ...

Read more »

SEMARANG-Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, menyelenggarakan seminar nasional dengan Tema "Kompetensi Pengelola Informasi di Era Globalisasi, di Gedung P ...

Read more »

Semua peserta Kompetisi Sains Madrasah (KSM) asal Jateng membawa pulang medali, yakni 4 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Mereka berfoto bersama Ketua Kontingen Jateng Akhmad Su'aedi SPd di sela-sel ...

Read more »

Peserta memperagakan formasi dalam Lomba Paskibra Java Twenty Five Award (Avatar) ''One Determination on The World'' yang digelar di lapangan upacara dan aula SMPN 25 Semarang, kemarin. SEMARANG ...

Read more »

 Rektor Unwahas Dr Noor Achmad (kiri) bersama Komisioner OJK dan pihak perguruan tinggi seusai penandatangan MoU SEMARANG-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng sejumlah perguruan tinggi di ...

Read more »
Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Lomba IT Berhadiah Rp 75 Juta

Written By p3joeang45 on Rabu, 29 Februari 2012 | 09.05

Peserta lomba tengah beradu wawasan di bidang teknologi informasi dalam lomba IT di Udinus
DIAN Nuswantoro Computer Club (DNCC) mengadakan lomba IT Competition 2012 bagi siswa SMA sederajat se-Jawa Tengah. Lomba memperebutkan hadiah total Rp 75 juta. Ditambah 3 buah PC tablet dan hadiah lain dari sponsor.

Ketua Panitia Septi Harshanti yang juga Wakil Ketua II DNCC mengatakan, lomba diikuti 36 sekolah seluruh Jawa Tengah. Bapak penyisihan diadakan setiap Sabtu-Minggu, sejak 19 Februari lalu. “Babak penyisihan sudah dimulai sejak dua pekan lalu dan masih berlangsung. Final akan diadakan 11 Maret mendatang,” jelasnya.

Dalam setiap babak penyisihan, tiga tim berlaga adu kecerdasan dan wawasan perihal dunia IT. Yang terbaik, akan maju ke semifinal dan final. “Ada 6 materi yang diujikan, yakni sejarah komputer, multimedia, pemrograman, hardware, software, dan perangkat lunak,” jelas Deni Kurniawan salah satu panitia.

Lomba dihelat di lantai III Gedung E Kampus Udinus Jalan Nakula-Sadewa Semarang. Babak final akan siarkan langsung oleh TVKU. Sponsor yang turut mendukung di antaranya Harian Semarang, Primagama, Dinustech, Pertamina, Sosro, Dyriana, Miulan Boutique, Bank Jateng, Fourteen FM dan juga MD Solution.

Menurut Pembina DNCC, Rindra Yusianto, lomba untuk menjaring bibit-bibit terbaik bidang teknologi informasi. “Makanya, para juara akan mendapat voucher beasiswa masuk Udinus,” jelas dosen Fakultas Teknik Informasi ini.

Hal ini, menurut dia, sebagai pengejawantahan Udinus sebagai salah satu kampus IT terbaik di Indonesia. “Boleh dibilang, branding Udinus adalah teknologi informasi. Ini yang akan kami perkuat,” jelasnya.

Selain hadiah uang tunai, para juara akan mendapat voucher beasiswa. Juara pertama (satu 3 orang) masing-masing mendapat voucher beasiswa penuh sebesar Rp 17,5 juta. Adapun juara kedua dan ketiga masing-masing 75% dan 50% beasiswa. Harapannya, para juara bersedia kuliah di Udinus untuk memperkuat brand kampus teknologi informasi. Rindra mengatakan, tahun ini lomba sudah memasuki tahun kedua. (awi/nji)

Dian Ekawati, Salah Satu TK Tertua

Siswa TK Dian Ernawati tengah bermain di sekolah
PULUHAN siswa taman kanak-kanak tampak berebut ganti bermain panjat jaring. Sebagian berlari atau main ayunan. Barangkalai tanpa disadari, , mereka belajar di TK yang sangat tua, mungkin usianya melebihi orangtua mereka.

TK Dian Ekawati di Kampung Krapyak Kelurahan Bintoro, Demak, merupakan Taman Kanak-kanak yang sangat tua, kendati pengurusnya dari pensiuanan PNS, tidak sedikit prestasi lahir dari sana.

Pertama didirikan tahun 1973, TK Dian Ekawati merupakan binaan Yayasan Pengapu dari  Departemen Penerangan RI. Tahun 2000 lalu, lembaga penerangan ini ditutup. TK Dian Ekawati menjadi dilematis, akan ikut ditutup atau tetap eksis.

"Karena ingin mencerdaskan bangsa, kami sepakat terus melanjutkan operasional TK Dian Ekawati sampai sekarang," ungkap Pembina Yayasan, Sudarsono didampingi pengurus lain Budiyanti, Susilowai, Stiyowati, dan Kepala TK Ari Dwi Kustiani  kemarin.

TK Dian Ekawati merupakan TK bertingkat Nasional, hanya ada dua di Indonesia, yaitu di Demak dan Jakarta. TK yang berusia 39 tahun ini telah meluluskan sedikitnya 2.800 alumni, yang sebagian pejabat di kota Wali.

Budiyanti menambahkan, TK Dian Ekawati merupakan tempat belajar bagi masayarakat berekonomi lemah, biaya pendidikan sangat murah hanya Rp 50 ribu perbulan. "Namun tidak sedikit siswa miskin yang digratiskan," imbuhnya.

Dalam perkembangannya, TK Dian Ekawati memilki tiga kelas yang diisi 81 siswa terbagi dengan kelompok A usia 4-5 tahun, kelompok B2 usia 4 tahun dan kelompok B1 untuk usia 5-6 tahun. Bahkan untuk mengisi waktu belajar siswa, yayasan membuka kelas sore untuk pendidikan Alquran bernama TPQ Miftahul Jannah yang sekarang diikuiti 110 siswa dari jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP. (swi/nji)
 

Ekonomi Udinus Adakan Ecoscha

Written By p3joeang45 on Selasa, 28 Februari 2012 | 09.10

Peserta Ecoscha tengah mengikuti lomba yang dikemas dalam bentuk ular tangga
MAHASISWA Fakultas Ekonomi Udinus mengadakan Economic Smart Challenge 2012, Sabtu (25/2). Kegiatan berupa lomba ekonomi yang diperuntukkan bagi SMA dan SMK ini diorganisir Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) dan Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA).

Lomba diikuti 15 tim dari 12 SMA dan SMK se-Jawa Tengah. Satu tim diperkuat 6 anggota, sebagian mengerjakan soal akuntansi dan sebagian manajemen. Menurut ketua panitia, Dani Chandra, lomba bertujuan mempekenalkan Udinus kepada masyarakat utamanya siswa sekolah jenjang menengah. “Juga memperkenalkan metode pembelajaran ekonomi yang menyenangkan. Karena lomba dikemas dalam kegiatan kreatif dan menyenangkan,” jelasnya.

Lomba diadakan dengan model permainan. Di antaranya ular tangga, sunda manda (engklek), lucky rollet, dan beatting score untuk tim manajemen. Adapun bagi tim akuntansi, lomba diadakan dalam bentuk accounting smart gate, accounting penalty kick, dan touch me.

Dani, menuturkan pihaknya sengaja mengemas perlombaan ke dalam permainan agar peserta tidak gugup ataupun tegang. Selain perlombaan ekonomi, panitia juga mengundang para guru untuk mengikuti workshop, membahas kewirausahaan di lingkungan pendidikan. Sebagai penyaji workshop adalah Wakil Rektor Bidang Akademik Udinus, Kusni Ingsih.

Salah satu tim dari SMK Negeri 1 Salatiga mengaku sangat terkesan mengikuti kegiatan ini. Menurut salah satu anggota tim, Dwi Hastuti, kompetisi sangat menyenangkan. “Tidak seperti kompetisi akuntansi dan ekonomi pada umumnya, biasanya dikemas serius. Kompetisi ini sangat berbeda. Dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi smart, penuh game menantang dan dimodifikasi dengan budaya serta permainan tradisional yang berkembang di masyarakat Jawa Tengah,” jelasnya.

Menurut dia, bentuk soal untuk tim akuntansi berupa soal kasus pendek dengan hitungan, bentuk soal kasus, bentuk soal kasus, bentuk soal adjustment dan translate serta pilihan ganda.

“Sedangkan pertanyaan untuk tim manajemen dikemas menjadi 4 game. Yakni ular tangga, sunda manda, lucky rollet, dan beating score. Pertanyaan yang diajukan berupa pilihan ganda baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris,” jelasnya.

Menurut dia, tim SMKN 1 Salatiga diperkuat siswa kelas XI. Sebenarnya, siswa kelas XII sudah dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi ini. “Sayangnya, pada hari yang sama mereka harus mengikuti ujian kejuruan akuntansi nasional (UJKN). Akhirnya kami yang mewakili, tapi malah berhasil mendapat juara ekdua,” jelasnya. (awi/nji)

Ke Virginia, Masih Cari Sponsor

Aldias Bahatmaka
KEINGINAN untuk berangkat ke Virginia mengikuti kontes robotik masih terganjal ketiadaan sponsor. Itulah yang sedang dihadapi Aldias Bahatmaka beserta tim robotik. Mahasiswa Teknik Perkapalan Undip ini mengatakan, sejauh ini dirinya bersama anggota masih berupaya mencari sponsor.

"Sejauh ini kami sudah mendapatkan bantuan dari jurusan dan fakultas masing-masing Rp 10 juta. Dalam waktu dekat ini kami akan presentasi di Pertamina untuk meminta sponsor. Kalau berhasil nanti dapat Rp 150 juta. Keseluruhan dana yang kami butuhkan sekitar Rp 240 juta," jelasnya kepada Harsem saat dihubungi melalui ponsel, kemarin.

Dia dengan anggota tim lain akan mencoba mencari sponsor di sejumlah galangan kapal. "Karena saat membuat robot, kami melibatkan galangan," kata dia.

Rencananya rombongan akan bertolak ke Virginia, Amerika Serikat pada 20 Juni hingga 24 Juni 2012 mendatang. "Saat ini robot masih kami siapkkan. Target kami, paling tidak selesai akhir bulan Maret atau awal April," kata dia.

Dikatakan, ini merupakan tahun kedua keikutsertaan mereka di kontes robotik tingkat internasional. "Tahun lalu kami berhasil duduk di peringkat enam sedunia dan dapat the best design. Tahun ini, target kami minimal bisa masuk tiga besar dan mempertahankan gelar the best design. Selain itu kami juga berobsesi meraih tim favorit," ujarnya.

Pria kelahiran Pemalang 11 Mei 1991 ini optimis bisa memenuhi target tersebut. "Kami belajar dari kekurangan masa lalu. Dulu masih banyak kekurangan, salah satunya sensor kamera masih lemah. Sekarang sudah kami benahi," ujar mahasiswa semester enam ini.

Selain itu, pada keikutsertaan mereka nanti ada banyak hal yang sudah ditambahkan. "Tahun lalu yang dinilai uji kecepatan, manuver, serta tembakan. Kalau sekarang ditambah kemampuan bermain kartu poker. Yang pasti keunggulan kami pada sistem tangan robot," kata dia.

Putra kedua dari dua bersaudara pasangan Susherwanto dan Sri Suparyati ini berharap bisa berangkat ke Amerika dan memperoleh hasil sebaik mungkin. "Kami satu tim sudah sangat siap untuk mengikuti kontes ini," jelasnya.

Selain Aldias dari teknik perkapalan, ada lima anggota lain dari jurusan teknik elektro dan teknik mesin. (aris wasita widiastuti/nji)

Peringati Maulid, Adakan Lomba Dai

Written By p3joeang45 on Jumat, 24 Februari 2012 | 09.19

Peserta lomba dai tengah beraksi di dalam kelas
LOMBA dakwah yang gelar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Demak cukup unik. Selain dilakukan serentak di seluruh kelas, semua juri serta juga dari kalangan siswa sendiri. Untuk mendidik kedewasaan dan kemandirian siswa, pihak sekolah sengaja memberi kesempatan seluruh siswa menunjukan kreativitasnya dalam hal berdakwah.

Lomba dakwah semakin menarik, ketika dakwah yang disampaikan oleh dai atau ustad remaja diiringi dengan rebana. Sesekali sang dai menyampaikan maidoh khassanah sambil bernyanyi.

"Sedikitnya 21 dai remaja yang berkotbah, akan unjuk kebolehan dan pengetahuaanya soal berdakwah di depan teman-teman sekelasnya," kata Kepala MAN Demak, M Soleh, kemarin.

Diharapkan dari kegiatan ini, bisa ditemukan bibit-bibit dai remaja. Pihaknya mendukung kiprah ini dengan maksud agar lulusan MAN Demak memiliki potensi dalam berdakwah.

Para peserta lomba layaknya seorang dai, mereka mengenakan busana Islami. "Kegiatan ini cukup menarik bagi saya, saya bisa bisa mengembangkan metode dakwah yang didapat dari sekolah," ucap Abdul Hamid, seorang peserta lomba.

Sementara, karena peserta dai mencapai 21 peserta, maka seorang peserta hanya diperkenankan berdakwah di satu kelas saja. Materi yang diberikan tidak jauh dari unsur memeringati Maulud Rasulullah SAW. (swi/nji)

Udinus Kembangkan Komputer Cerdas

Rektor Edi Noersasongko berpose bersama pimpinan lembaga yang melakukan kerjasama dengan Udinus
KOMPUTER bukan perangkat ‘mati’, yang hanya mau bekerja jika tombolnya dipencet oleh user. Namun merupakan perangkat cerdas yang bisa melakukan respons otomatis menghadapi situasi lingkungan. Itulah konsep komputer cerdas yang dikembangkan Fakultas Pascasarjana dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Udinus. “Pengembangan komputer cerdas atau system intelegent merupakan salah satu keunggulan kami,” jelas Direktur Pascasarjana Udinus Abdul Syukur, baru-baru ini.
Menurut Syukur, pengembangan komputer cerdas dilakukan di laboratorium system intelegent. “Intinya, mahasiswa belajar merancang dan membuat sistem dan perangkat cerdas. Misalnya membuat sistem alarm yang disambungkan dengan CCTV,” jelasnya.

Dia mencontohkan, CCTV di supermarket. Sebuah CCTV ‘biasa’ hanya berfungsi merekam gambar. Jika suatu saat supermarket dimasuki pencuri, CCTV hanya merekam ulah si maling. “Tapi jika dihubungkan dengan komputer cerdas, maka komputer akan memberi respons. Misalnya membunyikan alarm atau mengirim pesan kepada pemilik toko,” jelasnya.

Laboratorium intelegent system merupakan salah satu dari beberapa laboratorium unggulan Udinus. Laiinya adalah laboratorium komputer vision, laboratorium game technology, dan laboratorium business intelegence. Menurut dia, komputer cerdas bukan gaya-gayaan. Melainkan tuntutan teknlogi kekinian.

Sistem perkuliahan berupa problem solving, bukan tutorial seperti perkuliahan umumnya. Saking beratnya, banyak mahasiswa tidur di kampus. Meski berat, Syukur menjamin alumni terserap pasar. Menurut dia, mayoritas mahasiswa fakultas pascasarjana berasal dari program kerjasama. Baik kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta, maupun perguruan tinggi lain. “Ada yang didanai beasiswa unggulan Dikti, ada juga kerjasama dengan perguruan tinggi lain,” jelasnya.

Raih 14 Hibah Penelitian

Sementara, sebanyak 14 usulan penelitian desentralisasi Udinus didanai Dikti. Kategorinya adalah hibah bersaing (hiber) dan hibah pekerti. Dirinci, Udinus mendapat 13 hiber dan 1 hibah pekerti.

Fakultas ilmu komputer meraih terbanyak, yakni 7 judul. Yakni atas nama Etika Kartikadarma, Slamet Sudaryanto N, MY Teguh, Ifan Rizqa, Dwi Eko, Sari Widjayanti, dan Y Tyas Catur Pramudi.

Kemudian Enny Rahmani dan MG Catur Yuantari (fakultas kesehatan masyarakat), Dian Retno dan Rindra Yusianto (fakultas teknik), Syarif Samsu Riza dan Sri Mulatsih (fakultas bahasa dan sastra), serta Juli R (fakultas ekonomi).

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat T Tyas Catur Pambudi mengungkapkan, peningkatan jumlah penelitian merupakan indikasi peningkatan perguruan tinggi. Dekan Fasilkom Dwi Eko Waluyo menyampaikan terima kasih kepada dosen yang telah meluangkan waktu untuk melakukan penelitian.

Atap Rusak, Siswa Masuk Siang

Kepala sekolah menunjukkan atap sekolah yang rusak dan harus diganti
KARENA atap kelas rusak, siswa kelas tiga dan empat SDN Bulusan terpaksa harus berangkat siang. Hal tersebut dikatakan Kepala Sekolah Ngatini saat ditemui Harsem baru-baru ini. Dikatakan, hal tersebut karena atap kelas tiga dan empat dalam kondisi rusak parah. “Ruang kelas tiga dan empat untuk sementara belum kami gunakan,” jelasnya.

Karena kalau dipaksakan, dikhawatirkan mengancam keselamatan siswa. “Apalagi saat ini masih musim hujan. Takutnya nanti pas ada hujan deras atau angin kencang, jatuh menimpa siswa,” paparnya.

Dikatakan, atap tersebut sudah rusak sejak hujan mulai sering turun. “Memang bangunan ini umurnya juga sudah agak lama, dibangun sekitar tahun 1992. Sedangkan rusaknya sudah sejak akhir tahun lalu,” kata dia.

Sejak berdiri tahun 1992 lalu, memang sekolah tersebut belum pernah mengalami renovasi. “Namun saat ini harus benar-benar direnovasi, karena kayu yang ada di atap sudah keropos, bahkan genting juga sudah tidak kuat,” jelasnya.

Sebagai upaya untuk perbaikan tersebut, sebelumnya pihak sekolah sudah melaporkan kondisi tersebut terhadap UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang. “Menurut mereka karena kondisi agak parah, maka sementara waktu jangan dipakai dulu. Solusinya harus ada kelas yang masuk siang,” paparnya.

Dia berharap, tahun ini kerusakan di SDN Bulusan bisa diperbaiki. “Sepertinya nanti diprioritaskan pemerintah. Kami berharap tahun ini diperbaiki. Karena kasihan anak-anak kalau harus masuk siang terus-terusan,” jelasnya.

Dikatakan, jika harus masuk siang maka lama-kelamaan akan mengganggu kondisi anak-anak. “Kalau masuk siang terus lama-lama kurang efektif,” tambahnya. (awi/nji)

Ulum Wachidah Menangi Pemilos

Written By p3joeang45 on Kamis, 23 Februari 2012 | 09.04

Ulum Wachidah
MELALUI pemilihan umum ketua OSIS (pemilos) secara langsung, SMP Negeri 1 Ambarawa, Semarang melakukan kegiatan pendidikan pemilih. Juga pembelajaran demokrasi kepada anak didik. Demikian diungkapkan Kepala Sekolah Sumardi Azis ketika ditemui Harsem, di sela-sela penghitungan suara pemilos di Kelurahan Baran, Kecamatan AmbarawaSenin (20/2). Ditambahkan, dalam pemilospihak sekolah berkerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Semarang. Pemilihan tahun sebelumnya juga dilakukan secara langsung tetapi tidak melibatkan KPU.

“Pemilos tahun ini kami bekerjasama dengan KPU Kabupaten Semarang. Ini sebagai bentuk pembelajaran demokrasi bagi anak didik. Dana yang dikeluarkan untuk pemilos mencapai Rp 2 juta,” jelas Sumardi.

Sumardi menambahkan, dengan terpilihnya ketua OSIS yang baru, harapannya pengurus menghidupkan kembali majalah dinding (mading) maupun kegiatan ekstrakurikuler. Kandidat yang kalah, diminta memberikan dukungan kepada pengurus baru.

“Setelah pemungutan suara selesai, ada kegiatan lanjutan yaitu menyusun kepengurusan,” tandas mantan guru SMP N 2 Ambarawa ini.

Panitia pemilos menyebutkan, jumlah pemilih ada 697 siswa. Terdiri atas laki-laki 328 dan perempuan 369. Dari jumlah tersebut, yang memberikan suara sebanyak 683 pemilih dan tidak hadir 14 pemilih.

Para kandidat adalah Nurul Aini, Sohne Redlich, Alia Maharani, Fennia Putri, Ulum Wachidah, dan Jalang Andi. Dari hasil penghitungan suara, kandidat yang mendapatkan suara terbanyak adalah Ulum Wachidah dengan nomor 05. Di bawahnya Alia Maharani (136), Sohne Redlick (114), Jalang Andi (103), Fennia Putri (84), dan Nurul Aini (63).

“Saya merasa senang dan bangga teman-teman mempercayai saya. Saya yakin tanpa dukungan teman-teman tidak mungkin ini terjadi. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru-guru, panitia pelaksana serta KPU yang telah mendukung pemilos berjalan lancar,” kata Ketua OSIS terpilih, Ulum Wachidah kepada Harsem, usai penghitungan suara. (hes/nji)

Peringati Maulid, Adakan Lomba Dai

Peserta lomba dai tengah beraksi di dalam kelas
LOMBA dakwah yang gelar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Demak cukup unik. Selain dilakukan serentak di seluruh kelas, semua juri serta juga dari kalangan siswa sendiri. Untuk mendidik kedewasaan dan kemandirian siswa, pihak sekolah sengaja memberi kesempatan seluruh siswa menunjukan kreativitasnya dalam hal berdakwah.

Lomba dakwah semakin menarik, ketika dakwah yang disampaikan oleh dai atau ustad remaja diiringi dengan rebana. Sesekali sang dai menyampaikan maidoh khassanah sambil bernyanyi.

"Sedikitnya 21 dai remaja yang berkotbah, akan unjuk kebolehan dan pengetahuaanya soal berdakwah di depan teman-teman sekelasnya," kata Kepala MAN Demak, M Soleh, kemarin.

Diharapkan dari kegiatan ini, bisa ditemukan bibit-bibit dai remaja. Pihaknya mendukung kiprah ini dengan maksud agar lulusan MAN Demak memiliki potensi dalam berdakwah.

Para peserta lomba layaknya seorang dai, mereka mengenakan busana Islami. "Kegiatan ini cukup menarik bagi saya, saya bisa bisa mengembangkan metode dakwah yang didapat dari sekolah," ucap Abdul Hamid, seorang peserta lomba.

Sementara, karena peserta dai mencapai 21 peserta, maka seorang peserta hanya diperkenankan berdakwah di satu kelas saja. Materi yang diberikan tidak jauh dari unsur memeringati Maulud Rasulullah SAW. (swi/nji)

Seperti Kristina, Hendi Juga ‘Jatuh Bangun’

Hendi Hendrar Prihadi berinteraksi dengan siswa SMAN 5 pada acara talkshow Yuk Jadi Pengusaha kemarin
RATUSAN siswa SMAN 5 Semarang mengikuti talkshow bertema “Yuk Jadi Pengusaha” yang diadakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Cabang Kota Semarang, di aula sekolah setempat, kemarin (22/2). Salah satu pemateri adalah Wakil Walikota Semarang Hendi Hendrar Prihadi.

Sebelum menjadi wawali, dulunya Hendi seorang pengusaha. Karena ketekunan dan kegigihan merintis usaha, Dewan Pembina Hipmi Cabang Semarang itu kini bisa berhasil meraih banyak kesuksesan.

Di hadapan siswa, Hendi menceritakan perjalanannya sebelum akhirnya ia berhasil seperti sekarang ini. Ia mengatakan, sepanjang perjalanannya sebagai wirausahawan ia juga sempat mengalami kondisi jatuh-bangun. Wah, seperti penyanyi dangdut Kristina saja.

“Bahkan, ketika akan mulai merintis usaha permebelan pasca krisis ekonomi tahun 1999, saya hanya punya modal Rp 3,5 juta. Saya sempat bingung harus bagaimana dengan uang segitu, padahal kondisi permebelan di Jepara saat itu sangat menjanjikan, banyak orang Eropa yang meminati,” ucapnya.

Namun dengan kendala kecilnya modal itu, ia mengaku tidak patah arang untuk tetap bisa bermain bisnis permebelan. Hanya dengan semangat dan niat, ia berusaha membaca celah peluang yang bisa dimasukinya dengan bermodal uang pas-pasan. “Akhirnya saya bisa melihat peluang dari kebutuhan-kebutuhan para pengrajin mebel dalam produksinya. Di antaranya lem dan amplas. Maka uang itu kemudian saya alokasikan untuk modal menyuplai lem dan amplas bagi para pengrajin mebel di Jepara. Alhamdulillah selanjutnya bisa berkembang,” bebernya.

Dari cerita itu, Hendi menegaskan kepada para siswa, bahwa melakoni dunia usaha tidak identik dengan modal uang bernilai miliaran. Namun, modal paling dasar yang harus dimiliki sesorang yang ingin meraih sukses dalam bidang wirausaha adalah niat, kreatifitas, dan kejelian melihat peluang.

“Adik-adik (para siswa-red) tidak perlu minder ataupun takut menerjuni dunia usaha karena merasa berasal dari keluarga tidak kaya. Suksesnya seorang pengusaha itu bukan sebab dilahirkan di keluarga kaya atau bukan, tetapi kreatifitas,” tandasnya.

Ketua Panitia, Tristan Panolan mengatakan,  acara talkshow di SMAN 5 Semarang itu merupakan rangkaian program Hipmi Goes To School. Acara itu dimaksudkan untuk menanamkan kewirausahaan sejak dini pada diri siswa. “Ini bentuk komitmen Hipmi Kota Semarang yang siap memfasilitasi pelajar untuk berlatih berwirausaha sekaligus menanamkan mindset kewirausahaan dalam diri siswa,” jelasnya, seusai acara.

Sampai saat ini, kegiatan Hipmi yang menyasar kalangan siswa ini sudah dilakukan di tiga SMA, yakni di SMAN 1, SMAN 3, dan SMAN 5. Melihat animo dan antusisme para siswa, pihaknya akan mengembangkan kegiatan ini ke sekolah jenjang SMA dan SMK lainnya di Kota Semarang. “Kami berharap bisa mendatangan sekitar 10 sekolah SMA dan SMK lagi,”tukasnya.

Selain memberikan pelatihan kepada para siswa, dalam kegiatan ini Hipmi juga memberikan bantuan beasiswa dan modal kepada koperasi sekolah untuk mengembangkan unit usahanya. “Bantuan modal itu sebagai perangsang supaya siswa giat belajar wirausaha,” tadasnya. (sna/nji)

Ditagih American Corner, Ngaku Tak Punya Duit

Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel (kiri) menyerahkan kenang-kenangan buku kepada Rektor Undip, Prof Sudharto P Hadi, kemarin
DUTA Besar Amerika untuk Indonesia, Scot Marciel berkunjung ke Universitas Diponegoro, kemarin. Pada kunjungan, pihaknya ingin membangun kemitraan dengan Undip di bidang pendidikan. Dirinya mengatakan, seperti misalnya pertukaran pelajar dan staf pengajar serta riset terpadu.

“Saya sangat senang karena ternyata Undip telah membangun banyak kemitraan dengan sejumlah universitas di Amerika. Tapi kami merasa masih banyak lagi yang bisa kami lakukan untuk masalah tersebut,” jelasnya melalui translater.

Dikatakan, ada dua hal yang akan dilakukannya untuk memajukan bidang pendidikan. “Yang akan kami lakukan adalah memberikan kesempatan kepada orang Indonesia dan Amerika melalui program pertukaran,” jelasnya.

Selanjutnya, akan ada pengembangan di bidang riset dan kurikulum yang bisa bermanfaat bagi kedua negara. ‘Selanjutnya, jika ada staf dari Amerika maupun mahasiswa Amerika yang bekerja maupun kuliah di sini, atau begitu juga sebaliknya maka diharapkan hal tersebut akan memajukan rasa saling pengertian,” jelasnya.

Mengenai rencana pembangunan American Corner di Undip, saat ini pihaknya masih harus menangani masalah pendanaan. “Kami masih butuh pendanaan untuk bisa membuka American Corner di sini, sejujurnya kami belum tahu berapa dana yang akan dibutuhkan,” kata dia.

Mengenai harapan dari adanya American Corner, yaitu tempat tersebut bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk tahu lebih dalam mengenai Amerika. “Sudah ada beberapa American Corner, dan memang tempat tersebut banyak dikunjungi oleh mahasiswa yang ingin tahu lebih banyak tentang Amerika,” tuturnya.

Sementara itu, pada pertemuannya dengan sejumlah guru besar Undip, Pembantu Rektor IV Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof Sultana MH Faradz menguraikan beberapa kemitraan yang sudah dilakukan oleh Undip dengan sejumlah universitas di Amerika, salah satunya Harvard University.

Selain itu, dijelaskan juga salah satu mahasiswa dari Undip pernah mengikuti kompetisi robot yang diadakan di Virginia Beach, AS dan berhasil menempati posisi lima dari seluruh peserta yang hadir.

Dalam rangkaian kunjungannya ke Undip, Dubes Amerika juga mengisi kuliah umum dengan tema “Strengthening Comprehensive Partnership Between the US and Indonesia on Science and Technology” yang diikuti oleh puluhan mahasiswa Undip, bertempat di gedung Prof Dharto. (nji)

Tryout SD Bulusan Memuaskan

Written By p3joeang45 on Rabu, 22 Februari 2012 | 09.00

DARI dua kali ujian tryout, siswa SDN Bulusan Semarang memperoleh hasil memuaskan. Demikian dikatakan Kepada Sekolah Ngatini kepada Harsem saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Dikatakan, hasil tryout pertama cukup memuaskan. “Namun pada tryout kedua, ada peningkatan signifikan. Semoga terus ada peningkatan hingga Ujian Nasional nanti,” harapnya.

Dikatakan, pada kali ini para siswa sedang mengikuti kegiatan tryout yang ketiga yang diadakan UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang. “Semoga hasil tryout nanti juga lebih bagus lagi,” jelasnya.

Untuk semakin menambah kesiapan siswa, pada tryout yang ketiga ini siswa kelas enam yang berjumlah 35 abak sudah dibagi ke dalam dua kelas. “Jadi suasananya memang sudah kami buat seperti pelaksanaan UN betulan,” jelasnya.
Siswa kelas enam tengah mengikuti tryout Ujian Nasional di sekolah

Hingga hari H Ujian Nasional nanti, para siswa akan mengikuti tryout sebanyak empat kali.  Dia mengaku kadang khawatir dengan prestasi siswa. “Tingkat kecerdasan siswa tahun ini relatif lebih rendah dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya merasa tidak yakin jika pada UN kali ini nanti, SDN Bulusan bisa mempertahankan peringkat pertama se-kecamatan Tembalang seperti UN tahun lalu. “Saya kurang yakin, namun saya berharap yang terbaik untuk siswa,” ujarnya.

Sejumlah upaya sudah dilakukan untuk terus menyemangati siswa. “Saya sering masuk ke kelas enam. Pa;ing tidak untuk memberikan suntikan semangat kepada siswa,” jelasnya.

Orangtua siswa juga kerap meminta guru kelas enam untuk memberikan les kepada anak mereka. “Les diikuti oleh semua siswa. Saya kira itu karena orangtua peduli kepada anak. Jadi mereka ingin yang terbaik untuk anak,” tuturnya.

Mata pelajaran yang sampai saat ini masih menjadi momok yaitu matematika. “Untuk itu saya selalu meminta kepada guru kelas agar terus memantau kebutuhan siswa untuk memahami materi tertentu yang mereka tidak tahu,” jelasnya.

Selain itu, pihak sekolah juga sudah mengumpulkan orangtua siswa untuk diberikan pengarahan mengenai pengawasan mereka kepada anak saat di rumah. “Mulai dari mengawasi saat anak belajar di rumah hingga mengatur kapan saat mereka belajar dan saat untuk bermain,” kata dia.

Selanjutnya, perlu ada pengawasan dari orang tua juga untuk istirahat siswa dan konsumsi gizi yang diperlukan siswa. “Jangan sampai saat UN mereka sakit gara-gara jajan sembarangan,” lanjutnya. (awi/nji)

SMPN 3 Mranggen Juara Umum Paskibra

Kepala Sekolah H Durachman  menyerahkan piala juara umum kepada siswa
SMP Negeri 3 Mranggen Demak menyabet juara umum lomba Paskibra dalam rangka ulang tahun SMK Negeri 5 Semarang. Lomba diadakan Minggu (19/2), mempertandingkan berbagai nomor lomba. Setelah melalui perjuangan berat akhirnya regu SMP Negeri 3 Mranggen mampu menunjukkan superioritasnya dengan menyabet gelar juara umum.

Mereka menggondol juara beberapa cabang yang dipertandingkan. Yakni  juara pertama cabang peraturan baris berbaris, variasi dan formasi. Juara kedua cabang formasi pengibaran bendera, serta best performance danton terbaik. Kemenangan ini membawa regu SMP Negeri 3 Mranggen ke tangga juara umum dalam even yang diikuti SMP Negeri dan swasta se Jawa Tengah itu.

Kepala SMPN 3 Mranggen, H Durachman mengapresiasi keberhasilan siswanya meraih juara umum. ”Sebagai anak pinggiran, ternyata kita mampu menampilkan prestasi yang membanggakan. Demi kemajuan sekolah semua potensi harus digali sehingga akan lahir anak-anak berprestasi tinggi,” paparnya. 

Sebagai sekolah yang terletak di perbatasan antara kabupaten Demak dan Kota Semarang tentu hal ini sangat membanggakan.”Ini adalah hasil dari perjuangan, kedisiplinan, dan keikhlasan yang telah di lakukan peserta,” lanjut pembina tim paskibra, Munawar. Dukungan dari semua civitas SMP Negeri 3 Mranggen juga mendukung sukses ini. (swi/nji)


Belajar Pengasuhan dari ‘Ibu Autis’

Wabup Grobogan H Icek Baskoro menerima kenangan-kenangan buku dari Sri Murni
UNTUK memotivasi dan memberikan bekal pengasuhan anak, Yayasan Mutiara Ilma Nafia Grobogan mengadakan seminar parenting dan bincang pengasuhan anak (Minggu, 19/2). Seminar bertema “Ikhtiar Menjadi Orangtua Terbaik bagi Anak”. Seminar digelar di Balai Kecamatan Godong. Menghadirkan pembicara Sri Murni, konselor anak autis dan penulis buku Faisal Sayang Mama Sampai Tua dengan moderator Laela Nurisysyafaah, Kepala RA IT Ilma Nafia Godong.

Seminar diikuti 60-an orangtua. Ketua Yayasan Mutiara Ilma Nafia, Badiatul Muchlisin Asti menyatakan seminar merupakan agenda rutin empat bulanan. Target yang ingin dicapai adalah orangtua semakin tergugah untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik, serta memiliki bekal untuk mengembangkan potensi anak-anak mereka.

Wakil Bupati Grobogan, H Icek Baskoro memberikan apresiasi positif. Acara semacam ini sangat jarang diadakan di Purwodadi. Dia berharap terus diadakan untuk membekali orangtua tentang bagaimana melahirkan anak-anak terbaik. 

Sementara dalam paparannya, Sri Murni lebih banyak menceritakan pengalamannya mengasuh anaknya yang autis. Dari tidak tahu, menjadi tahu. Dari menyesal melahirkan anak autis, menjadi sadar pentingnya mensyukuri anugerah hadirnya anak, bagaimana pun keadaannya.

Sebagai ibu yang awam, ketika mengetahui anak yang dilahirkannya mengidap autis, ia sempat dicekam kesedihan hebat. Kepada seorang ustadzah yang mengisi pengajian rutin di kampungnya, ia sempat menumpahkan kegundahan hatinya. “Bu, kenapa Tuhan tidak adil? Kenapa Tuhan membenci saya dan Faisal?” Adunya pada sang ustadzah.

Rasa sedih, gundah, galau, dan bingung, itu benar-benar menghantui jiwanya. Gelegak emosinya yang tinggi, terkadang muntab melihat kenyataan pahit itu. Namun, perjalanan waktu memunculkan kesadaran jiwa akan amanah Allah. Kesadaran itu memompa semangatnya untuk bangkit, dan menumbuhkan ketetapan hatinya merawat dan mendidik anaknya sebaik mungkin.

Berkat kasih sayang yang tulus, kini Sri Murni mulai memetik hasilnya. Faisal anaknya tumbuh menjadi anak baik, sehat, dengan berbagai kelebihan. Di antaranya kuat dalam hafalan Alquran. Bahkan dengan hafalan Alqurannya itu, Faisal tampil di berbagai even, baik lokal maupun nasional. Bisa bertemu berbagai tokoh nasional seperti Muhammad Nuh (Mendikbud), Didi Petet (aktor), Arief Rahman Hakim (pakar pendidikan), KH Mustafa Ya’qub (Imam Besar Masjid Istiqlal) dan lainnya. Bahkan Faisal pernah menyabet rekor MURI, yakni pendiri band autis pertama di Indonesia. (nji)

Dosen Kampus Jabar Kuliah di Udinus

Written By p3joeang45 on Selasa, 21 Februari 2012 | 09.07

Rektor Udinus Edi Noersasongko (tengah) berpose dengan beberapa rektor perguruan tinggi
SEJUMLAH dosen dari delapan perguruan tinggi di Jawa barat tengah menempuh studi magister (S2) di Fakultas Pascasarjana Udinus. Mereka adalah dosen dari sejumlah perguruan tinggi berbasis teknologi informasi. Demikian diungkap Direktur Passcasarjana Udinus Abdul Syukur, di kantornya Jalan Imam Bonjol 205 Semarang, beberapa waktu lalu. Selain dari Jabar, ada pula dosen dari perguruan tinggi dari sejumlah daerah. “Namun yang paling banyak, dosen dari Jawa Barat,” jelas Abdul Syukur.

Kuliah tersebut merupakan bagian dari kerjasama antara Udinus dengan Koordinator Perguruan Tinggi Provider (Kopertip) Jawa Barat. Sejak 2006, Udinus juga dipercaya menjalankan program Beasiswa Unggulan dari Dikti. Udinus diminta menggarap pengembangan game technology.

Abdul Syukur menjelaskan, merasa bersyukur mendapat kepercayaan itu. Mengingat dari sisi usia, Pascasarjana Udinus masih terbilang masih muda, belum mencapai bilangan dua digit. Namun terutama pada bidang teknologi informasi, sudah dipercaya masyarakat. “Ini tentu berkat kerja keras semua pihak,” jelasnya didampingi Sekretaris Direktur M Arief Soeleman.

Pascasarjana Udinus memiliki dua jurusan, yakni magister teknik informatika dan magister manajemen. Salah satu keunggulan adalah, kualitas teknologi informasi Udinus sudah diakui masyarakat. Selain diakui birokrasi, perusahaan swasta, dan masyarakat umum.

Abdul Syukur menyatakan, visi lembaganya adalah “Pascasarjana Menuju Kelas Dunia”. Ada beberapa langkah untuk mencapai tujuan itu.”Di antaranya, mengirim dosen untuk studi lanjut, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelasnya.

Beberapa dosen, kini tengah mengejar gelar PhD (doktor) di sejumlah perguruan tinggi di Malaysia dan Cina. Lainnya, dari sejumlah perguruan tinggi dalam negeri seperti UGM, ITB, dan lainnya. Mereka kuliah dengan mendapat beasiswa dari kampus maupun pemerintah.

Beberapa program yang dimiliki, di antaranya joint degree (double degree) dengan beberapa universitas luar negeri. Kemudian jalur fast track dengan cara kuliah S1 selama tiga tahun di Udinus, disambung S2 di Malaysia selama 2 tahun. “Serta program-program lain yang bisa diikuti mahasiswa,” jelas Syukur. (nji)


Undip Pameran Internasional di Jakarta

Suasana meriah di stan Undip dalam pameran internasional di Jakarta Convention Center (JCC)
BELUM lama ini Undip mengikuti pameran internasional di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran yang diselenggarakan Wahyu Pomocitra dan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu bertujuan memberikan informasi tentang universitas dan lembaga pendidikan terbaik di tingkat ASEAN. Pameran 21st Education and Training Expo 2012 itu berlangsung 16-20 Februari.

Acara diikuti 165 perguruan terbaik di Asia Tenggara, dibuka Dirjen Dikti yang diwakili Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof Suryo Hapsoro. Pada pembukaan Suryo menyampaikan bahwa masalah pendidikan tidak akan ada habisnya. Dikatakan, perguruan tinggi di Indonesia yang jumlahnya sekitar 3.000 dan jumlah mahasiswa mencapai 5,3 juta memerlukan media informasi yang bisa menjembatani antara calon mahasiswa dengan perguruan tinggi. "Salah satunya melalui pameran ini, agar masyarakat bisa memilah dan memilih perguruan tinggi yang diminati," ujarnya.

Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip, Prof Mukh Arifin mengatakan pameran sangat strategis untuk memperkenalkan Undip keluar. "Kita berpartisipasi karena segmentasinya sesuai dengan market Undip," kata dia.

Arifin mengatakan bahwa sasaran pasar Undip selain lokal juga internasional, dan banyak pengunjung yang datang dari luar Indonesia. "Sejak hari pertama, pengunjung stan Undip mencapai 1.500 orang. Sampai dengan akhir ekspo yang berkunjung mencapai 4.000, jumlah ini tergolong cukup besar dan menjadi salah satu stan yang paling diminati pengunjung," katanya.

Ia juga menyampaikan banyak sekali pertanyaan tentang jalur masuk di Undip dan juga lokasi serta lokasi kampus dan jurusan yang ditawarkan. "Calon mahasiswa dari Jakarta kebanyakan menanyakan profil dan prospek jurusan kedokteran, teknik dan ekonomi, namun demikian kami  juga proaktif mempromosikan jurusan " paparnya.

Dia mengatakan, Undip akan terus mengikuti pameran serupa yang akan diadakan di sejumlah kota besar lainnya, salah satunya di Surabaya. "Selain itu juga yang akan diadakan di Singapura dan Malaysia," tukasnya.(awi/nji)

Kelas Rusak, Baca Asmaul Husna

Written By p3joeang45 on Senin, 20 Februari 2012 | 09.34

Suwarno (kiri) bersama Heri Suprapto meninjau kelas yang rusak
AKIBAT sejumlah ruang kelas rusak berat, proses pembelajaran di sejumlah kelas di SMPN 2 Sayung Demak terpaksa dipindahkan ke laboratorium. Dari pantauan Harsem, sedikitnya enam kelas sudah mengalami kerusakan. Tiga kelas di antarannya tidak bisa digunakan sama sekali. Pihak sekolah khawatir bangunan akan roboh atau genting ambruk, dan menimpa siswa di tengah proses belajar mengajar.

"Siswa tiga kelas tersebut sementara kami pindahkan untuk belajar di ruang laboratorium," ungkap Kepala SMPN 2 Sayung, Suwarno, kemarin. Kendati pihaknya telah berupaya merawat, namun kondisi fisik gedung sudah sangat parah, dan harus direhab total. Perbaikan membutuhkan biaya tinggi, sementara sekolah belum bisa memiliki dana untuk melakukan regab secara total.

Kendati SMPN 2 Sayung merupakan sekolah berstandar nasional, pihaknya mengaku tidak bisa memaksa orangtua murid untuk membayar iuran. "Kemarin saja SPI (sumbangan peningkatan institusi) sangat rendah. Hampir semua orangtua murid hanya memberi Rp 100 ribu-Rp 300 ribu," ungkap Bagian Sarpras SMPN 2 Sayung, Heri Suprapto.

Walaupun mayoritas siswa dari keluarga miskin, pihak sekolah tetap bersemangat mencerdaskan anak bangsa. Bahkan perilaku senyum sapa salam sopan santun terus diterapkan, kendati sekolah lain belum melakukannya.

Juga ada tradisi membaca asmaul husna selalu dilakukan menjelang proses belajar-mengajar,. Lebih unik lagi, tradisi bersalaman seperti yang dilakukan saat pembentukan karakter di sekolah usia dini, di SMPN 2 Sayung sudah menjadi tradisi. "Ini selalu diterapkan ketika siswa akan masuk ke lingkungan sekolah, para guru menunggu di pintu gerbang sekolah," ungkap Wakasek Kesiswaan, Siswanto.

Di Sekolah Banyak Teman, Lulus Jadi Pengusaha

Kukrit Suryo Wicaksono tengah memberikan motivasi kewirausahaan di SMAN 3 Semarang
MODAL finansial bukan satu-satunya kunci kesuksesan seorang wirausahawan dalam menjalankan bisnis. Kunci sukses utama lainnya adalah memiliki banyak teman atau relasi.

Demikian dikatakan Ketua Kadin Jateng Kukrit Surya Wicaksono saat memberikan motivasi kepada ratusan siswa SMAN 3 Semarang dalam acara yang diprakarsai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Cabang Kota Semarang. Acara bertajuk “Hipmi Goes To School: Ayo Jadi Pengusaha” diadakan di aula sekolah, Kamis (16/2).

Menurut Kukrit, aspek relasi itu penting sebagai penunjang kesuksesan berwirausaha. Semakin luas relasi yang diciptakan maka semakin besar pula kesempatan bisnis yang dijalankan. “Untuk itu, saya sarankan pada Anda semua (para siswa, red) untuk memperbanyak teman mulai sekarang. Juga aktif dalam segala kegiatan organisasi, saya jamin kelak banyak manfaatnya,” jelasnya.

Di tengah antusiasme siswa mengikuti acara, Kukrit menandaskan bahwa menjadi  seorang wirausahawan adalah pilihan yang harus diniati. Bukan sebab kepepet atau terpaksa karena merasa sudah tidak punya pilihan lain. “Harus niat. Awali dengan langkah mendata potensi diri, menetapkan cita-cita, lalu mengembangkan potensi diri,” ucapnya.

Selain menyampaikan motivasi, Kukrit yang juga CEO Suara Merdeka juga memberikan tiga unit laptop kepada tiga siswa teraktif pada acara itu. Masing-masing laptop diberikan kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaannya.

Ketua Hipmi Kota Semarang, Tino Indra Wardono mengatakan, tujuan kegiatan Hipmi di lingkungan sekolah ini untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini pada para siswa sehingga kelak mereka bisa menciptakan lapangan kerja.

“Kegiatan ini cuma untuk menanamkan jiwa kewirausahaan kepada siswa, bukan mengajak mereka untuk meninggalkan sekolah dan berwirausaha,” jelasnya.

Selain memberikan motivasi melalui pakarnya, pada kegiatan yang masih akan menyasar beberapa lagi SMA di Kota Semarang ini, Himpi Kota Semarang juga memberikan beasiswa prestasi kepada sejumlah siswa dan bantuan modal pengembangan koperasi sekolah. Selain itu, diberikan pula untuk masing-masing sekolah berupa bantuan laptop dari GM FKPPI Jateng dan buku dari Perpustakaan Daerah Kota Semarang selaku mitra pendukung Hipmi. (nji)

Peringati Maulid, Belajar Jadi Saudagar

Para siswa SDIT Bina Amal menjajakan dagangan di bazar yang diadakan sekolah
MBAK, silakan beli aroma terapi. Demikian teriakan sejumlah siswa saat menjajakan dagangannya agar cepat laku. Pemandangan tersebut terlihat di SDIT Bina Amal dalam kegiatannya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada siswa terlihat mondar-mandir. Ada yang menjajakan es blender serta buah-buahan yang dikemas dalam bungkus kecil untuk dijual kepada teman yang lain.

Pada kegiatan tersebut, pihak sekolah mengadakan lomba bazar yang diikuti oleh siswa kelas empat dan kelas enam. Pada kegiatan bazar tersebut para siswa menjual makanan dan minuman serta sejumlah barang yang dibuat sendiri maupun hasil dari pembelian dari luar.

Humas SDIT Bina Amal Rozak mengatakan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar para siswa bisa mempelajari keteladanan rasul. “Karena pada zamannya, Nabi Muhammad kan seorang pedagang atau saudagar. Kami ingin agar mereka mempelajari kehidupan nabi,” kata dia.

Tak hanya bazar saja, namun ada sejumlah perlombaan lain yang juga diikuti para siswa. “Untuk kelas lima ada kuis ranking satu. Pertanyaan yang kami berikan seputar kehidupan rasul,” kata dia.

Sedangkan untuk siswa kelas tiga yaitu lomba membaca puisi. “Tapi karena masing-masing kelas paralel, jadi yang ikut lomba membaca puisi hanya perwakilan dari masing-masing kelas saja. Satu kelas mengirim tiga hingga empat siswa,” ujarnya.

Selanjutnya, siswa kelas satu dan dua yaitu mengikuti lomba menggambar dan mewarnai. “Seperti tema dari lomba yang lain. Untuk gambar juga masih mengangkat tema rasul dan kehidupannya,” ujarnya.

Sementara itu, untuk bazar tersebut ada 12 kelompok yang mengikuti. “Masing-masing kelompok ada 15 siswa yang berjualan. Meski mereka hanya menjual di lingkungan sekolah, namun masing-masing kelompok bisa mendapatkan omzet hingga mencapai Rp 100 ribu,” jelasnya.

Pada hari itu pihak sekolah tidak menyelenggarakan BKM untuk para siswa. “Tidak ada KBM. Seharian hanya kegiatan ini. Pada kegiatan ini siswa juga diwajibkan memakai pakaian Muslim,” kata dia.

Pengumuman lomba dilakukan pada hari yang sama. “Juri berasal dari para guru saja. Hadiahnya karena mereka mewakili kelas masing-masing, hanya berupa cindera mata,” tandasnya. (awi/nji)

Topeng Ireng Meriahkan Karnaval Budaya

Written By p3joeang45 on Jumat, 17 Februari 2012 | 09.41

Siswa SD Lab UKSW membawakan tari topeng dalam karnaval budaya, kemarin
SEBANYAK 500 pelajar dari TK–SMA Lab UKSW Salatiga mengikuti karnaval budaya yang dikemas dalam Lab’s Fair, Kamis (16/2) kemarin. Tidak ketinggalan mahasiswa UKSW ikut menjadi peserta karnaval. Kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Lab’s Fair 2012, Sekolah Dasar (SD) Kristen Satya Wacana atau yang sering disebut juga SD Lab. Beragam kostum atau pakaian idola dari siswa SD – SMA Lab, di antaranya tari topeng ireng, marching band, reog dan liong samsi, barisan pakaian adat maupun tim inti olahraga Lab School UKSW.

Dalam sambutannya, Walikota Salatiga Yuliyanto diwakili Staf Ahli Walikota Hj Endang DW mengatakan, karnaval budaya mencerminkan budaya di Kota Salatiga. Walaupun kota kecil patut disyukuri karena perbedaan yang ada terbalut dengan keanekaragaman, kebudayaan, suku, ras bahkan agama. Dari sinilah, muncul kesatuan yang akhirnya menjadikan masyarakat Salatiga tetap bersatu.

“Khusus untuk kegiatan karnaval budaya yang digelar ini, merupakan media efektif bagi anak-anak hingga mahasiswa UKSW dan telah mencerminkan semua bidang budaya khususnya. Ini diharapkan dapat menjadikan inspirasi bagi sekolah lain di kota ini. Selain itu, bagaimana dapat membangun anak tersebut yang dapat bersinergi dengan kependidikannya,” kata Endang DW.

Dalam acara tampak hadir Kepala SD lab UKSW Pujiono, Rektor UKSW Prof Pdt John A Titaley, Kepala Disdikpora H Susanto serta staf Ahli Walikota Salatiga Hj Endang DW. 

Karnaval akan menempuh rute berawal dari depan kampus UKSW (Jalan Diponegoro) – SD Lab UKSW (panggung kehormatan) di Jalan Yos Sudarso – Jalan Raden Patah – Jalan Diponegoro – Jalan Muh Yamin – Jalan Kartini – Jalan Monginsidi dan berakhir di SD Lab.

“Dengan digelarnya acara karnaval budaya semacam ini, kami sebagai warga Salatiga sangat senang.Sekolah lain dapat menirunya. Kalau perlu, Pemkot Salatiga menggelar acara semacam ini dengan melibatkan sekolah dari SD–SMA serta masyarakat umum. Selama ini, karnaval budaya selalu digelar UKSW, ini patut kita acungi jempol. Selain itu, sebagai hiburan yang dapat dinikmati masyarakat Salatiga secara umum,” kata Ny Riana Dewi (46), salah seorang penonton dari Cungkup yang ditemui Harsem di sela menonton acara ini, kemarin. (nji)

Banjir, Belajar di Teras Sekolah

Para siswa SDN Trimulyo 02 Semarang belajar di teras kelas
Hujan yang akhir-akhir mengguyur Kota Semarang membawa dampak bagi dunia pendidikan. Apalagi menilik sejarah Semarang yang sering terkena banjir. Banjir bisa datang kapan saja menjadi resiko yang harus dihadapi warga semarang, tak terkecuali siswa yang sedang belajar di sekolah.

Belum lama ini, siswa kelas tiga dan kelas empat SDN Trimulyo 02 Kecamatan Genuk terpaksa belajar di teras sekolah. Penyebabnya, kelas mereka terendam air dari hujan hingga sebatas lutut orang dewasa. Kepala Sekolah, Endang Yulianati mengatakan, air masuk ke kelas semalam sebelumnya. “Untung semua arsip sudah kami amankan,” jelasnya.

Banjir yang merendam sejak Kamis (16/2) lalu tersebut rupanya sudah dua hari menggenangi sekolah. “Pada Sabtu minggu lalu, juga kebanjiran, tapi sempat surut. Sekarang banjir lagi,” kata dia.
Dikatakan, kawasan Genuk memang rawan banjir. “Pokoknya, asal hujan agak deras di sini dapat dipastikan banjir. Kalau sudah demikian, terpaksaa anak harus belajar di teras kelas, karena kalau meliburkan mereka terlalu lama juga tidak mungkin,” jelasnya.

Namun saat ini hanya dua kelas saja yang masih sering kemasukan air. “Hanya kelas tiga dan kelas empat saja. Kelas lain tidak kena air karena bangunannya sudah ditinggikan,” ujarnya.

Pengawas TK/SD UPTD Pendidikan Kecamatan Genuk, Zulkifli Agus mengatakan, hampir sebagian sekolah di Kecamatan Genuk rawan banjir. “Yang paling parah SDN Trimulyo 01, SDN Trimulyo 02, SDI Hsanudin, SDI Darul Falah serta SDN Gebangsari 01-02-03 dan SDN Muktiharjo Lor,” paparnya.

Dikatakan, kawasan tersebut memang menjadi langganan banjir. “Sebenarnya, bila memungkinkan dan ada lahan, mereka seharusnya dipindahkan ke lokasi yang bebas banjir,” jelasnya.

Namun, pihaknya menyadari bahwa hal tersebut bukanlah perkara yang mudah. “Sulit mencari lokasi yang benar-benar bebas banjir,” jelas Zulkifli.

Dia mengungkapkan, upaya yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini adalah meninggikan bangunan sekolah atau kelas. “Seperti SDN Trimulyo 01-02 dengan meninggikan kelas, sementara dapat teratasi. Meski akses jalan menuju sekolah juga banjir,” jelasnya.

Meski demikian hal tersebut mau tidak mau harus dilakukan. “Yang penting anak-anak bisa belajar dengan tenang, meski sekolah juga dikepung air,” ungkap Zulkifli. (awi/nji)

IBM Tawarkan “Smarter Education”

Tan Wijaya memaparkan konsep smarter education dari IBM, kemarin
SISTEM edukasi yang lebih cerdas, itulah yang ditawarkan IBM kepada dunia pendidikan di Kota Semarang dan sekitarnya. Mulai pertengahan tahun ini, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini akan membuka kantor cabang di Semarang. Beberapa perguruan tinggi dan sekolah, akan diajak berkolaborasi menciptakan smarter education.

“Salah satu tujuannya adalah, menyediakan pendidikan yang lebih berkualitas dengan biaya lebih rendah,” jelas Country Geo Expansion Leader IBM Indonesia Tan Wijaya di Hotel Novotel Semarang, kemarin.

Menurut dia, implementasi pendidikan berbasis teknologi informasi sudah jamak diterapkan. Contoh sederhana adalah penggunaan perangkat multimedia di kelas-kelas. “Walau belum online, setidaknya sudah ada standarisasi konten pembelajaran. Yakni berupa paparan melalui projektor,” jelasnya.

Pada sistem yang lebih kompleks, akan diciptakan sistem pendidikan terpadu berbasis IT. Dengan landasan inilah, IBM akan membantu dunia pendidikan melakukan transformasi teknologi informasi (TI) melalui Smarter for Education Solution. Bentuk kerjasama, disesuaikan kebutuhan. Bisa bikin digital library, sistem layanan terbuka (open source), komputasi awan, dan layanan lainnya,” jelasnya.

Tan mengklaim, solusi IBM ini akan menumbuhkan inovasi dan efisiensi sehingga meningkatkan produktifitas. Juga meningkatkan kualitas pendidikan dan akses TI serta mengurangi biaya operasional.

Saat ini IBM telah bermitra dengan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia seperti, Institut Informatika dan Manajemen Politeknik Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Maranatha, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Bina Nusantara dalam membekali mahasiswa dengan kecakapan TI. Adapun dengan kampus di Semarang, masih dalam rintisan.

Sementara, Software Solution IT Architect IBM Software Group Ryan Fabella menambahkan, implementasi dari IBM di antaranya smarter classroom dan smart administration. ''Dengan sistem tersebut, performa manajemen sekolah yang jarang diserap akan diungkap melalui cara terkoneksi, mulai tes, belajar mengajar, hingga koneksi alumni yang selalu bisa terpantau,'' tandasnya. (nji)


Dolan ke Akpol, Siswa Dijemput Kereta Kelinci

Written By p3joeang45 on Kamis, 16 Februari 2012 | 09.05

Siswa beristirahat di Pendopo Ati Dhira di kompleks Akpol Semarang
UNTUK mengenalkan tema transportasi dan profesi, siswa TK Islam Bintang Cendekia Semarang diajak mengunjungi kompleks Akpol Semarang, kemarin. Salah satu pengajar yang mendampingi, Ferijani, pihaknya memang sering melakukan kunjungan ke sejumlah tempat yang memang sengaja disesuaikan dengan tema pelajaran yang diangkat.  “Tema transportasi dan profesi ini tema selama dua bulan, jadi kami jadikan satu seklaian,” jelasnya.

Para siswa TK di Sendangmulyo ini terlihat menikmati kunjungan di Akpol. Mereka berkeliling ke sejumlah tempat. “Kami tadi pergi ke rumah-rumah ibadah di kompleks ini. Jadi sekaligus mengenalkan kepada siswa. Selain itu kami juga mengajak siswa untuk melihat pesawat dan pergi ke joging track,” jelasnya.

Selain itu, sejumlah petugas dari akpol juga memberikan penjelasan kepada siswa mengenai profesi sebagai polisi. “Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti kunjungan ini. Karena mereka bisa berkenalan dan berinteraksi dengan polisi secara langsung,” kata dia.

Dijelaskan pula, sambutan dari pihak Akpol sangat baik. “Mereka memberikan fasilitas yang cukup baik kepada kami, di antaranya makanan kecil yang langsung dibagikan kepada anak-anak. Ada pula kereta kelinci yang langsung menjemput kami saat kami sampai di gerbang akpol,” kata dia.

Sebagai penghujung acara, 63 siswa yang ikut tersebut diajak untuk beristirahat di pendopo Ati Dhira. “Sekaligus biar mereka menikmati keindahan lingkungan di sekitar sini, kan penghijauannya bagus sekali,” jelasnya.

Dikatakan, untuk siswa yang mengikuti ini mulai dari playgroup, kelompok A hingga kelompok B. “Ada juga sejumlah orangtua yang ikut. Kami tidak melarang, karena memang tidak mengganggu,” urainya.

Sebelum berkunjung di akpol ini, para siswa juga diajak berkunjung ke MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah). “Saat itu kebetulan temanya bangunan, jadi kami mengajak para siswa untuk mengunjungi bangunan kebanggaan warga Jawa Tengah,” kata dia.

Selain itu, pada bulan depan nanti para siswa akan diajak untuk berkunjung ke kantor RRI (Radio Republik Indonesia). “Itu saat temanya komunikasi. Supaya para siswa tidak bosan belajar di dalam kelas terus, sekali waktu mereka harus diajak untuk belajar di luar kelas,” kata dia.

Salah satu siswa, Bilhaq (5) mengatakan, dirinya sangat senang bisa ikut berkunjung ke akpol ini. “Saya tadi lihat pesawat, nanti kalau sudah besar saya juga pengen jadi polisi,” ujar salah satu siswa kelompok B ini. (awi/nji)

Suadi Ketua Kwaran Ngaliyan

Suadi tengah diangkat sumpah sebagai Ketua Kwaran Ngaliyan periode 2012-2015
SUADI terpilih menjadi ketua Kwartir Ranting (Kwaran) Pramuka Kecamatan Ngaliyan masa bakti 2012-2015. Ia terpilih secara mutlak dalam Musyawarah Ranting (Musran) yang digelar di SDN 1 Ngaliyan, Sabtu (11/2). Dia menyingkirkan dua kandidat ketua lainnya, yakni Mulyono ketua demisioner dan Sutrisno, dengan perolehan suara sebanyak 53 dari total 73 hak suara.

Suadi mengaku tidak menyangka bisa memang. Pengawas di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan  Ngaliyan  tersebut merasa belum  memiliki banyak pengalaman bidang kepramukaan. “Tapi bagaimana lagi, ini adalah amanat. Saya wajib menerima dan melaksanakan sebaik-baiknya dengan  tulus ikhlas,” ucapnya.

Sebagai ketua, ia berjanji  akan  mempertahankan prestasi dan kemajuan yang telah diukir Kwaran Ngaliyan selama ini, di antaranya selalu menjadi kwaran tergiat se-Kota Semarang. “Minimal, prestasi ini  harus dipertahankan,” ujarnya.

Sementara itu, ketua kwaran demisioner, Mulyono berharap kepemimpinan baru ini akan  membawa pramuka Ngaliyan kian maju dan solid. Kepramukaan di pangkalan gugus depan (gudep) yang ada agar lebih ditingkatkan. 

Selain menjadi kwaran tergiat se-Kota Semarang  setiap tahunnya, Mulyono menambahlan kiprah Pramuka Kwaran Ngaliyan di tengah masyarakat juga sudah sangat baik. Di antaranya, aktif menjalankan berbagai kegiatan sosial. Contohnya, pada momen mudik Lebaran, anggota pramuka Kwaran Ngaliyan  juga selalu berpartisipasi membantu mengamankan arus mudik lebaran bersama Polri.

“Saya berharap ke depannya, hubungan pramuka dengan masyarakat tetap terjalin sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya, maupun komunikasi sesama Pembina Gugus tetap lancar untuk membangun pramuka, yakni hubungan antara pembinaan anggota generasi muda, pengembangan anggota dewasa, dan tertib administrasi pada gudep,”  kata Mulyono. (sna/nji)

Sekolah Teken Pakta Kejujuran

Written By p3joeang45 on Rabu, 15 Februari 2012 | 08.34

Para kepala sekolah di Demak menandatangi pakta integritas
SEDIKITNYA 958 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) secara jujur. Tekad itu dituangkan dalam penandatanganan pakta integritas di Pendopo Kabupaten Demak, Selasa (14/2).

Pakta integritas didukung Bupati Demak H Tafta Zani. "UN kerap terjadi menjadi kontroversi. Yang penting UN harus jujur sekaligus jumlah siswa yang lulus lebih banyak dibanding tahun kemarin," ungkap Bupati didampingi Ketua DPRD Demak H Muhclasin.

Saat ini dunia pendidikan di Demak sudah diperhitungkan hingga ke tingkat nasional. Terbukti diraihnya penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono yaitu Satya Lencana Pembangunan Bidang Pendidikan 2010. Bupati berharap, dengan UN jujur prestasi tetap terjaga pelaksanaan. Rata-rata kelulusan 99,99%, tinggal satu langkah lagi mencapai 100%.

Dalam laporannya, Kepala Dindikpora H Afhan Noor mengatakan UN SMP sederajat akan diikuti 21.495 siswa, SMP sederajat 18.053 siswa, SMA/MA 7.511 siswa, SMK 2.437 siswa SMK, dan SMP LB 4 siswa.

Rencananya UN untuk SMK pada 16-18 April, SMA/MA ditambah satu hari sampai 19 April, SMP 23-26 April, dan SD 7-9 Mei. "Harapan kami UN jujur agar berhasil mengukur kompetensi siswa dan pemetakan pendidikan," tegas Afhan Noor. (swi/nji)


Siswa TK Belajar Pemadam Kebakaran

Puluhan siswa TK IT Mutiara Hati Gunungpati tengah belajar memadamkan api
PULUHAN siswa TK Islam Terpadu (TKIT) Mutiara Hati, Gunungpati di Semarang mengikuti latihan kebakaran, dipandu staf Bidang Bimbingan dan Penyuluhan Dinas Kebakaran Kota Semarang, kemarin.

Pelatih Kus Tri Wandono mengatakan, anak-anak harus belajar api sejak dini. “Anak-anak dinilai punya resiko paling tinggi ketika terjadi kebakaran. Mereka juga kerap bermain api di sembarang tempat,” kata Kus di hadapan puluhan siswa.

Menurut Kus, dengan dikenalkan sejak dini, pengetahuan itu akan tertanam di benak. Dengan harapan jika terjadi kebakaran, anak-anak bisa bertindak. “Seringkali anak-anak ditinggal sendirian di dalam rumah oleh orangtuanya. Padahal tidak menutup kemungkinan timbul kebakaran walau skalanya kecil,” imbuhnya.

Dalam kunjungan anak-anak TK itu, lanjut Kus, pihaknya memberikan penyuluhan dengan mengenalkan alat-alat yang digunakan saat memadamkan api. Juga ditunjukan tayangan visual petugas pemadam saat menjinakkan api. “Terakhir anak-anak kami ajak muter-muter mengendarai mobil pemadam kebakaran,” kata Kus.

Dengan begitu, kata dia, diharapkan bisa memberikan semangat dan asa supaya kelak kemudian punya cita-cita menjadi petugas pemadam kebakaran. 

Wakil Kepala Sekolah TK IT Mutiara Hati Gunungpati, Uji Prihati menyatakan, kunjungan yang dilakukan bersama 70 siswanya itu untuk mengenalkan profesi secara langsung. “Dengan praktik menjadi petugas pemedam kebakaran, anak-anak bisa menjiwai profesi,” katanya.

Dengan kegiatan ini diharapkan anak-anak tidak sembarangan main api. Sebab ketika di rumah anak cenderung ingin main apa saja yang mereka suka, termasuk api. “Melalui kunjungan ini, saya harap anak bisa mengerti bahaya dan manfaat api,” tandasnya. (lif/nji)

Dengan Tablet, Bikin Komik Jadi Gampang

Burhan Arif dari Papillon tengah memberikan materi dalam Workshop Comic di Udinus
ZAMAN dulu, bikin komik rada ribet. Harus menggambar di atas kertas, kemudian ditransfer ke komputer. Di era komik Kho Ping Ho dulu, barangkali Asramaman S harus bikin komik di kertas untuk dicetak menggunakan mesin yang sangat sederhana.

“Tapi zaman sekarang, bikin komik bisa lebih mudah dengan bantuan teknologi. Di antaranya menggunakan tablet. Nggambar langsung di atas layar, lantas proses dengan digital coloring,” jelas Ketua Papillon Studio Fajar Buana, di sela Workshop Comic yang diselenggarakan Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus, kemarin.

Harga tablet bervariasi, dari yang 800-an ribu rupiah sampai 20-an juta. Piranti teknologi itu sudah jamak dipakai studio komik, besar maupun kecil. Berbekal pen write, komikus tinggal menggoreskan pena ke layar tablet untuk bikin komik.

Bikin komik menggunakan tablet merupakan salah satu materi workshop yang dihelat selama tiga hari, Selasa-kamis (14-16) di gedung D Udinus Jalan Nakula Sadewa. Namun materi itu akan diajarkan pada sesi-sesi akhir.

Ketua Himpunan Mahasiswa DKV Udinus Agung Nugroho, workshop diikuti 50 siswa SMA dan mahasiswa DKV Udinus. Jumlah peserta memang dibatasi, sesuai jatah sponsor dari sebuah produk sponsor tablet. “Kami dapat sponsor dari sebuah produsen tablet,” jelasnya.

Menurut Agung, tujuan workshop adalah menambah wawasan peserta seputar dunia perkomikan. “Juga mengajak peserta membuat komik yang baik,” jelasnya.

Pada workshop itu, peserta mendapat materi pembuatan komik dari awal hingga akhir. Mulai dari proses nyari tema, bikin storyboard, script, alur cerita, bikin panel, bikin karakter, hingga pewarnaan. “Kerangka cerita dan storyboard adalah unsur penting dalam pembuatan komik. Gunanya sebagai panduan agar komik tidak keluar dari ide awal,” jelas Burhan Arif pembicara pertama.

Menurut Arif, ada 12 langkah penting pembuatan komik. Selain kerangka cerita dan storyboard, penting pula bagi komikus untuk belajar membuat karakter. “Agar penggambaran karakter bisa konsisten,” jelasnya.

Salah satu peserta, Reza Firmansyah siswa SMA Negeri 3 Semarang mengatakan mengikuti workshop karena ingin belajar membuat komik. “Saat ini saya baru penikmat komik, biasanya membaca Naruto. Setelah ikut workshop, saya akan berusaha bikin komik,” jelasnya yang datang bersama dua rekannya, Aurelia Ketawang dan Aqila.

Ketua Papillon Studio Fajar Buana mengatakan, di negara maju komik banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Komik digunakan untuk buku pelajaran, petunjuk how to, dan sarana edukasi lain. “Misalnya, pelajaran bilogi di sekolah, disajikan melalui komik. Bahkan matematika juga bisa dibuat komik,” jelasnya.

Sayangnya, di Indonesia, komik masih dipersepsikan sebagai bacaan ringan dan hiburan anak-anak. Persepsi yang salah itu yang membuat dunia komik di Indonesia kurang berkembang. Papillon sendiri memilih menggarap komik untuk pangsa pasar di luar negeri, di antaranya Amerika Serikat dan Yunani.

“Sebagai industri kreatif, profesi komikus sangat menjanjikan. Namun memang masih sedikit anak muda yang terjun ke industri ini,” jelasnya. (nji)

Konservasi Masuk dalam Kurikulum

Written By p3joeang45 on Senin, 13 Februari 2012 | 09.05

Mahasiswa Unnes mengadakan pawai budaya menyambut dies natalis ke-47
MEMPERKUAT visi sebagai universitas, Universitas Negeri Semarang (Unnes) akan menerapkan kurikulum berbasis pendidikan karakter dan konservasi di seluruh kegiatan perkuliahan.

Pembantu Rektor Bidang Akademik PR I) Unnes, Agus Wahyudin mengatakan, penerapan kurikulum berbasis pendidikan karakter dan konservasi akan segera diterapkan mulai 2012. “Buku panduannya sudah ada. Kurikulum segera diterapkan tahun ini,” ucapnya pada pembukaan Dies Natalis ke-47 Unnes, Jumat (10/2).

Penerapan kurikulum ini, ia katakan, merupakan upaya Unnes memberikan kontribusi kepada masyarakat sebagaimana diamanahkan visi konservasi, yakni yang disebutkan pilar konservasi kedua, berupa konservasi moral, etika, budaya, dan peradaban.

Seseuai buku panduan yang telah tersusun, setiap dosen ketika melakukan pembelajaran di dalam kelas nantinya wajib menyisipkan nilai-nilai karakter dan konservasi sehingga ilmu yang ditransformasikan nantinya bisa memberikan maslahat bagi masyarakat luas. “Misalnya dosen akuntansi, ketika menjelaskan harus bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa akuntansi sebagai sebuah alat itu harus mendatangkan maslahat secara luas, bukan sekedar memperlajari angka-angka pada laporan keuangan,” jelasnya.

Berkaitan dengan peringatan dies natalis ke-47 Unnes, ia menjelaskan, perguruan tinggi yang didirikan pada 1965 itu terus berupaya menguatkan jati diri sebagai universitas konservasi. Selain konservasi karakter dan moral, Unnes juga akan menggiatkan konservasi fisik berupa pelestarian lingkungan, seperti memperluas program penghijauan dan mendorong pengurangan penggunaan kertas.

Pembukaan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-47 Unnes yang dilangsungkan di lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) ditandai pelepasan balon berhadiah uang tunai sebesar satu juta empat puluh tujuh ribu rupiah oleh PR I Unnes Agus Wahyudin. Pembukaan juga ditandai pemberian bibit tanaman, senam masal konservasi, jalan sehat, dan pembagian bibit tanaman kepada masing-masing pimpinan fakultas di lingkungan Unnes.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Harjono selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, dies natalis bertema Menguatkan Konservasi, Mengukuhkan Jati Diri ini juga diramaikan sejumlah kegiatan. Di antaranya sen Nasional bersama Mendikbud Muhammad Nuh, beberapa kegiatan konservasi, kejuaraan olahraga dan lomba seni, kegiatan sosial. “Perayaan bakal dipuncaki 30 Maret dengan pergelaran tari bedaya dan wayang kulit,” tandas Harjono. (sna/nji)

Kelenteng Dikunjungi, Masjid Didatangi, Vihara Didolani

Para siswa TK Taman Putra menyerakan cindera mata kepada Sindhu Dharmali
MENGUNJUNGI tempat ibadah menjadi salah satu agenda kegiatan Taman kanak-kanak (TK) Taman Putra Semarang. Kepala Sekolah Amc Tri Handajani mengatakan, kunjungan mereka ke Kelenteng Tay Kak Sie beberapa waktu lalu bertujuan untuk wisata rohani. “Kunjungan kami ke sekolah ini untuk mengenalkan siswa terhadap tempat-tempat ibadah,” jelasnya kepada Harsem di sela kunjungan beberapa waktu lalu.

Kunjungan diikuti 30 dari 150 siswa kelas kelompok bermain. Kunjungan dibuat bergilir mengingat jumlah siswa yang relatif banyak. “Kunjungan pada 2 Pebruari lalu diikuti siswa kelompok B. Sedangkan pada 3 Pebruari diikuti kelompok A,” urainya.

Tempat kunjungan sama. “Tapi tidak dilakukan secara bersamaan, karena siswa kami jumlahnya cukup banyak yaitu 150 siswa,” ujarnya.

Dikatakan, kunjungan ke tempat ibadah bukan hanya kali ini saja. “Sebelumnya kami sudah pernah berkunjung ke GKJ yang terletak berdekatan dengan sekolah. Vihara Budhagaya pernah, juga MAJT. Bulan depan kami akan berkunjung ke salah satu masjid di Jalan Cemara Banyumanik,” paparnya.

Perihal kunjungan ke kelenteng, Tay Kak Sie bukan kelenteng pertama yang dikunjungi siswa. “Kami juga pernah berkunjung ke kelenteng Sam Poo Kong,” ujarnya.

Dijelaskan, para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan. Mereka terlihat banyak bertanya kepada para guru mengenai sejumlah benda yang terdapat di kelenteng tersebut.

Para siswa tak lupa berkunjung ke kapal Sam Poo Kong. Para siswa terlihat sangat bersemangat dan mengagumi keindahan yang ada.

Kepala TK mengungkapkan, pada setiap kunjungan yang dilakukan para siswa, pihak sekolah melarang orangtua siswa untuk ikut. “Supaya mereka lebih mandiri, kami tadi berangkat dengan menyewa beberapa angkutan,” jelasnya.

Meski TK Taman Putra berada di bawah Yayasan Katolik, namun para siswa yang bersekolah di tempat tersebut tidak hanya siswa yang beragama Katolik saja. “Sifatnya umum,” kata dia.

Bahkan, pada kesempatan tersebut, Ketua keleteng Tay Kak Sie, Sindhu Dharmali mendapatkan kenang-kenangan yang diberikan oleh para siswa. “Para siswa membuat hiasan dinding dari kolase batik yang dibentuk mirip dengan Barongsai Liong,” paparnya.

Sementara itu, kunjungan ke tempat ibadah merupakan salah satu agenda rutin yang diadakan oleh pihak sekolah. “Sesuai dengan tema yang diangkat, pekan depan kami akan mengajak siswa untuk berbelanja ke swalayan Ada. Pada tema tersebut mereka akan diajarkan mengenai cara menggunakan uang,” tukasnya. (awi/nji)

Sambut UN, Siswa Nginap di Sekolah

Walikota Yuliyanto memberikan sambutan di hadapan siswa SMPN 4 Salatiga
MENYAMBUT Ujian Nasional (UN) yang hanya tinggal dua bulan, SMP Negeri 4 Salatiga menggelar Study Club in School (SCS). Sebanyak 220 siswa mengikuti acara ini yang sengaja semua siswa harus menginap semalam untuk diberikan pelajaran tambahan dan tryout soal ujian. Acara ini berlangsung di SMPN 4 Salatiga Jl. Pattimura 10 Salatiga, Sabtu (11/2) kemarin.
Kepala Sekolah HM Munadzir menyatakan, pada tryout pertama, dari dari 220 siswa hanya lulus 61 anak. Selanjutnya digelar tryout yang kedua dan menghasilkan kelulusan sebanyak 91 siswa. Sedangkan untuk tes terakhir pelajaran bahasa Inggris tinggal 5 anak yang belum lulus, matematika tinggal 11 anak, IPA tinggal 2 anak sedangkan bahasa Indonesia lulus semua.
“Dengan pengalaman tersebut, maka kami tahun ini melakukannya kembali dan harapannya doa restu dan dukungan dari bapak walikota dan kepala dinas pendidikan serta semua pihak. Kami juga siap mematahkan isu-isu yang akhir-akhir ini sengaja dimunculkan orang tidak bertanggung jawab. Isu itu adalah SMP N 4 mlekotho. Dengan program yang digelar di sekolah ini, ternyata para siswa mengaku tidak ada yang keberatan,” jelas Munadzir, yang juga mantan kepala sekolah SMP Negeri 9 Salatiga.
Hadir dalam acara tersebut Walikota Salatiga Yuliyanto beserta istri, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) H Susanto, Kabag Tendik Disdikpora Samtono, Kabag Humas Hj Gati Setiti, serta para orangtua dan wali murid. Sedangkan dari pihak sekolah ikut menyukseskan acara ini, mulai dari komite sekolah, kepala sekolah, guru dan karyawan.
Selain acara program dari sekolah, saat bertemu dengan Walikota Salatiga, para siswa sengaja mencurahkan uneg-uneg maupun masukannyakepada Walikota Salatiga. Beberapa keluhan siswa yang diungkapkandiantaranya masalah perpustakaan daerah milik Pemkot Salatiga yang persediaan bukunya terlalu minim, masalah seringnya terjadi tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba oleh pelajar serta pornografi.
“Khusus perpustakaan milik Pemkot Salatiga, Walikota Salatiga Bapak Yuliyanto dapat segera melakukan evaluasi bahkan menambah koleksi buku-buku terbarunya. Karena, kami semua membutuhkan jika memang di sekolah tidak tersedia. Begitu pula, bagaimana Pemkot Salatiga mempunyai strategi atau solusi untuk memerangi penyalahgunaan narkoba khususnya di kalangan pelajar di Salatiga,” ungkap Reinata Putri.
Walikota Yuliyanto dalam sambutannya yang dikemas dalam support student memberikan arahan untuk tidak coba-coba narkoba, terus belajar dan berdoa agar sukses. Bahkan, pihaknya menerima masukan khususnya masalah perpustakaan daerah yang persediaan bukunya terlalu minim. Masukan akan benar-benar diperhatikan.
“Terimakasih kepada bapak kepala sekolah yang telah memprakarsai program ini. Ini adalah kepedulian kepada sekolah dan anak didik dan hasilnya telah terbukti. Mudah-mudahan yang ikut program pada malam ini dapat meraih sukses. Begitu pula kepada anak-anakku semua, terima kasih masukan dan kritiknya khususnya terhadap perpustakaan daerah. Akan kami perhatikan,” jelas Yuliyanto. (hes/nji)

Dinas Pendidikan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HARIAN SEMARANG - Education - All Rights Reserved
Template Created by Mas Fatoni Published by Tonitok
Proudly powered by Blogger